Jambi, AP – Pengelola Museum Siginjai Jambi mendorong masyarakat, terutama kalangan pelajar di daerah itu, menjadikan kunjungan ke museum sebagai kebutuhan untuk memperluas wawasan mereka tentang sejarah dan kebudayaan.
“Untuk ke depannya diharapkan masyarakat menjadikan kunjungan ke museum sebagai kebutuhan, karena dengan ke museum kita dapat banyak ilmu mengenai budaya kita,” kata Kepala Museum Siginjai Jambi Nurlaini di Jambi, Kamis, (18/10).
Pihaknya telah mengirim surat kepada Dinas Pendiikan dan Kebudayaan setempat untuk turut mengajak kalangan pelajar dan masyarakat umum berkunjung ke museum tersebut.
Hingga saat ini, Museum Siginjai menyimpan 7.890 koleksi berupa benda bersejarah, dengan tujuh di antaranya sebagai koleksi unggulan, seperti arca Awalokiteswara yang ditemukan pada 1991 sebagai peninggalan zaman Kerajaan Sriwijaya.
Ia menyebut terjadinya peningkatkan jumlah pengunjung museum itu setiap tahun. Kunjungan cukup banyak saat dilaksanakan pameran, terutama dari kalangan pelajar mulai Taman Kanak-Kanak hingga mahasiswa.
Pada hari biasa, ujarnya, pengunjung dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
“Kami pengurus museum giat mengirimkan surat kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengajak pelajar maupun umum berkunjung ke museum, karena museum adalah jendela dunia,” kata Nurlaini.
Ia mengatakan koleksi unggulan lainnya, berupa kalung dan sabuk emas berkadar 18-20 karat, peninggalan bersejarah yang ditemukan di Desa Lambur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, arca Buddha peninggalan sejarah kerajaan pada masa lampau yang ditemukan di Kabupaten Tebo.
Selain itu, medali Turki yang menunjukkan bahwa saat itu kerajaan di Jambi di bawah Sultan Thaha Saifuddin sudah bekerja sama dengan kerajaan di Turki, tanduk bertuliskan aksara “incung”, arca Dipalaksmi, dan arca Dewi, peninggalan abad 13 dan 14 Masehi yang ditemukan di Muara Sabak.
Pihaknya membagi ragam koleksi menjadi 10 jenis benda dengan nilai budaya dan ilmiah.
Ia menjelaskan dari jumlah keseluruhan koleksi itu, jika dihitung per satuan 7.890 buah, sedangkan jika dihitung per set berjumlah 3.375 set.
Untuk merawat koleksi, pihak museum menyiapkan tenaga spesialis.”Biasanya untuk membersihkan dan merawat koleksi di museum ini menggunakan cairan kimia khusus, maka dari itu pengunjung dilarang menyentuh benda koleksi di museum,” kata dia. ant