Khoirul Akmal : “Bilang Pekerjaan Sudah Sesuai Juklak dan Juknis”
MUARATEBO,AP- Program Bantuan Pemerintah atau (Bantah) dari Direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah jadi polemik, bahkan persoalan ini di duga di anggap tabu karena terindikasi tak tak sesuai spesifikasi dalam pelaksanaannya.
Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Tebo Sindi,SH,MH melalui Kepala bidang pendidikan dasar Khoirul Akmal Selasa (23/10) kemarin menjelaskan bahwa pada dasarnya program Bantah tersebut di peruntukan Sekolah Dasar di 23 lokasi pada 19 Sekolah dan kelola sendiri oleh pihak sekolah.
“Bantah di Tebo diperuntukan 23 lokasi di 19 sekolah dasar “kata Khoirul Akmal.
Peruntukan Bantah sendiri “urai Khoirul Akmal dialokasikan untuk pembangunan fisik dan pengadaan seperti Ruang Kelas Baru, Perpustakaan, rehab RKB, dan pengadaan moublier.
“Menurut Khoirul Akmal, pembangunan melalui program Bantah di 19 sekolah sudah sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana. Diakuinya meski ada suara sumbang dari pegiat atau aktivis Tebo bahwa program Bantah katanya tidak sesuai spek, hal tersebut adalah hal yang wajar “kata Kabid Dikdas “Khoirul Akmal.
Terpisah aktivis DPP Repelita Iqbal mengatakan bahwa seperti sudah kita ketahui bahwa program Bantah di Tebo sedang mendapat sorotan dari berbagai pihak, kami selalu Ormas yang berperan aktif dalam kontrol sosial tentunya akan terus menelusuri pakta maupun data dilapangan.
“Ungkap Iqbal, dimana terlihat dengan jelas banyak hal yang rancu dalam pelaksanaan project Bantah, mulai dari alokasinya sampai ke pembangunannya, kami berharap kepada dinas instansi terkait sebelum terlambat dan proses hukum menjadi pilihan, kami segera menegur dan memperingatkan pelaksana dan penerima project agar melaksanakan sesuai juklak dan juknis project.
Jika memang tetap berjalan seperti yang terjadi saat ini, maka kami akan meneruskannya kepihak yang berwenang untuk melakukan proses hukum “kata Iqbal. (ard)