Kualatungkal, AP – Puluhan Warga Tungkalulu gelar aksi demo di depan kantor Bupati Tanjab Barat, Rabu (24/11). Warga mendesak pemerintah daerah segera menyelesaikan konflik lahan antara warga dengan PT Citra Koperasindo Tani (CKT).
Bila masih berlarut-larut, warga mengancam akan menduduki lahan pabrik kelapa sawit perusahaan tersebut. Sejak Desember 2016 lalu, upaya mediasi dengan pihak perusahaan tidak ada jalan keluar.
“Kami akan duduki lahan jika tidak ada penyelesaian. Kami minta kembalikan ratusan hektare lahan plasma. Termasuk soal HGB perusahaan,” kata perwakilan pengunjuk rasa, Amrizal, di Gerbang Kantor Bupati Tanjab Barat, Rabu (14/11/2018).
Selain minta pengembalian kekurangan lahan plasma seluas 857 hektare, pendemo juga menuntut perluasan lahan seluas 469 hektare dikembalikan kelebihan setor sebesar 30 persen, dan mengembalikan hasil kebun plasma seluas 1.326 hektare.
“Dua tahun sudah kami bersabar. Kalau ini diulur-ulur sama dengan menelantarkan masyarakat. Kalau perusahaan membangkang ke pemerintah cabut saja izinnya. Jangan sampai pemerintah dan perusahaan dinilai sama saja,” timpal pendemo lainnya.
Menanggapi tuntutan ratusan pendemo yang terdiri dari masyarakat Tungkal Ulu yang tergabung dalam Koperasi Desa Unit Tungkal Ulu, Asisten Pemerintahan Pemkab Tanjab Barat, Hidayat mengatakan dalam tempo waktu sepekan segera memanggil pihak perusahaan PT CKT.
“Kita tampung semua aspirasi dengan kepala dingin. Kami juga tidak mau main-main urusan masyarakat. kami minta CKT juga proaktif perusahaan mau duduk bersama. Selama satu minggu kedepan kami mulai bicarakan,” kata Asisten I, Hidayat.
Perihal Hak Guna Bangunan (HGB) perusahaan, Hidayat mengatakan pemkab tidak pernah tahu soal HGB. “Ini kami catat. Segera kami undang pihak perusahaan. Pemerintah pasti membela masyarakat,” ujarnya.
Sementara dari pihak PT CKT belum berhasil dikonfirmasi penjelasan terkait tuntutan ratusan pendemo. (Her)