Jambi, AP – Jasa perahu penyeberangan di Sungai Batanghari yang menghubungkan kawasan Seberang Kota Jambi ke Pasar Angso Duo Kota Jambi perannya belum tergantikan kendati telah ada jembatan dan angkutan umum.
“Meski ada jembatan, lebih cepat menggunakan perahu ketek ini. Meski harus membayar Rp2.000 sekali menyeberang,” kata Lela (45) salah seorang ibu rumah tangga asal Seberang Kota Jambi, Jumat, (16/11).
Kendati dua kawasan itu telah terhubung oleh Jembatan Gentala Arasy untuk pejalan kaki, namun warga mengaku masih efektif menggunakan jasa perahu penyeberangan di bentangan Sungai Batanghari itu.
Jembatan Gentala Arasy sepanjang 500-an meter itu hanya bisa digunakan untuk pejalan kaki. Sedangkan pengguna kendaraan roda empat dan dua tetap harus menyeberang melalui Jembatan Aurduri I dan Aurduri dengan jalur yang melingkar.
“Bila jalan kaki dari Seberang ke Pasar Angso Duo melalui jembatan Gentala Arasy butuh waktu 20 menit, namun dengan perahu cukup dua hingga lima menit sudah bisa sampai ke seberang,” kata Firman, salah seorang penumpang lainnya.
Pemindahan lokasi Pasar Angso Duo lama ke pasar baru yang berjarak sekitar 500 meter juga tidak berpengaruh terhadap jasa perahu penyeberangan yang tetap lebih dipilih oleh warga di Seberang Kota Jambi.
Mereka sudah terbiasa dengan aktifitas penyeberangan di sana, dan tanpa khawatir atau takut mereka menaiki perahu ketek yang berukuran sedang itu, Kendari harus berayun-ayun dan menembus gelombang kecil, namun para penumpang tetap enjoy menikmati perjalanan sambil menyeberang.
Sesampai di seberang, mereka cukup meletakan uang kertas Rp2.000 di bekas tempat duduk, yang kemudian diambil satu per satu oleh awak atau juru mudi perahu ketek. Bahkan bila masih ada penumpang yang tertinggal, tidak segan-segan awak perahu itu balik arah dan menjemput penumpang yang memanggilnya dari tepi.
“Kita biasa saja balik arah lagi menjemput mereka, kasihan bila harus menunggu lama,” kata Mamad, seorang juru mudi perahu penyeberangan.
Penyeberangan di pasar Angso Duo terdapat dua dermaga yakni di belakang pasar lama, dan satu lagi dermaga di belakang pasar baru. Sedangkan satu titik dermaga lainnya di kawasan Tanggo Rajo atau di bawah jembatan Gentala Arasy.
Arus Sungai Batanghari, Kota Jambi juga menjadi jalur lalu lintas pengangkutan batu bara serta perahu niaga karena memiliki Pelabuhan Talang Duku di Kabupaten Muarojambi. Selain itu potensial juga dikembangkan menjadi jalur wisata dari kawasan Kota Jambi ke kawasan Percandian Muarojambi. ant
“Dulu waktu saya kecil, saya sering naik perahu ke Pasar Angso Duo. Tapi sekarang tidak lagi karena sudah banyak kendaraan roda dua dan angkutan,” kata Dodi, salah seorang penduduk Jambi Luar Kota Kabupaten Muarojambi.