Kualatungkal, AP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menaruh perhatian lebih kepada para guru honorer daerah itu. Tercatat 1.340 guru honorer di 13 Kecamatan akan diberi insentif dengan formulasi jumlah jam mengajar. Makin tinggi jam mengajar makin besar pendapatan para guru honorer.
Insentif per jam yang diterima guru honorer sebelumnya hanya Rp 5.000, kini menjadi Rp 8.000 per jam. Anggaran tersebut telah dituangkan di APBD 2019 sebesar Rp 5 miliyar.
“Guru SD dan SMP disamakan, agar tidak ada kesenjangan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanjabbar Martunis M Yusuf melalui Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs H M Yusuf ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/12).
Rata-rata, jumlah jam mengajar guru honor bisa 20 sampai 30 jam per minggu. Pembayaran insentif dilakukan secara komulatif, per triwulan.
“Insentifnya setiap tiga bulan. Nanti dihitung berapa jam mereka mengajar, dan dibayarkan sesuai pagu yang ditetapkan,” bebernya.
Penambahan anggaran insentif ini, lanjut Yusuf, demi meningkatkan kesejahteraan guru honor. Apalagi, tugas guru honor selain membantu tenaga pendidik di sekolah, juga membantu peningkatan SDM.
Selain dibantu melalui APBD, ribuan guru honor juga mendapat sokongan dana dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang didapat di masing-masing sekolah. “Kalau BOS, itu langsung ke sekolah. Dan tergantung dari pihak sekolah,” katanya. (bjg)