Muaratebo, AP – Warga korban bencana banjir di kabupaten Tebo yang melanda di sejumlah desa setiap hari terus bertambah. Sejak sepekan terakhir, korban banjir di beberapa desa yang berdiam di sepanjang aliran batanghari hingga kini belum menerima bantuan dari pemkab Tebo.
Yarani warga Tanah Garo kecamatan Muaro Tabir kepada awak media mengaku bahwa sejak sepekan terakhir rumahnya terendam banjir namun belum satupun bantuan yang ia terima dari pemkab Tebo. Padahal pihak desa telah mendata dan melapor ke Pemkab jumlah dan fasilatas yang terdampak banjir.
“Sampai sekarang belum ada bantuan, padahal kami termasuk data korban banjir dan ini sudah kita laporkan,” ujar Yarani.
Meski begitu ia mengakui kondisi banjir berangsur surut, tapi ketinggian air masih stabil. Apalagi curah hujan tak menentu, besok atau lusa bisa saja banjir datang lebih besar. “Terus mana respon pemerintah, sudah bosan kami seperti ini terus,” keluh Yarani.
Sementara itu, Kabid Pengendalian Bencana Asmuni, Dinas Sosnaker Tebo kepada media mengaku memang hingga kini belum ada penyaluran bantuan kepada korban banjir di Tebo. Di katakannya paket bantuan sembako dari Provinsi Jambi sebanyak 100 paket sudah ia terima beberapa waktu lalu.
“Iya, belum ada penyaluran bantuan, nanti kita sampaikan nota dinas dulu ke bupati, “kata Asmuni.
Lanjut Asmuni, sedikitnya sudah ada 236 KK korban banjir melapor ke pihaknya. Ratusan KK tersebut mayoritas berada di sepanjang aliran batanghari. “Memang benar sudah melapor ke kita segitu, ada di tujuh desa,” ucapnya.
Ini data jumlah korban banjir diwilayah kabupaten Tebo diantaranya, Desa Pagar Puding sebanyak 75 KK, Desa Teluk Kayu Putih 45 KK, Desa Kunangan 35 KK, Desa Tanah Garo 45 KK, Desa Paseban 12 KK, Desa Teluk Kepayang 12 KK, Desa Teluk Lancang 12 KK.
“Saat ini personel Tagana kita siaga dan standbye monitoring terus, khawatir adanya banjir dadakan lagi,” ungkap Asmuni meyakini. (ard)