Jakarta, AP – Badan Amil Zakat Nasional dan Kementerian Sosial mengintegrasikan data kemiskinan Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik di Indonesia. Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional Arifin Purwakananta di Jakarta, Rabu, (12/12), mengatakan dalam upaya menyejahterakan mustahik dua pihak sepakat untuk menjalin kerja sama penggunaan informasi keluarga dari Data Terpadu Kemensos dan Baznas untuk program penanggulangan fakir miskin.
Data Mustahik se-Indonesia saat ini tercatat delapan juta jiwa. Data tersebut merupakan data Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang pernah dibantu dengan dana zakat.
Untuk Baznas Pusat, dalam kurun waktu Januari hingga November 2018 tercatat 757.277 jiwa mustahik.
Untuk muzaki Baznas dan LAZ nasional, tercatat tiga juta orang. Angka itu merupakan data orang yang pernah berzakat melalui Baznas dan LAZ se-Indonesia. Untuk di Baznas Pusat, muzaki yang tercatat 97 ribu jiwa.
“Data dari Baznas ini bersama dengan data dari Kemensos akan digunakan bersama untuk melaksanakan berbagai program pemberdayaan di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, kemanusiaan dan dakwah untuk melaksanakan pengentasan kemiskinan di Indonesia,” kata dia.
Arifin mengatakan Baznas mendorong berbagai program pemberdayaan dan pendistribusian zakat seperti Zakat Community Development (ZCD), Layanan Aktif Baznas (LAB), Sekolah Cendekia Baznas (SCB), Rumah Sehat Baznas (SCB) dan Baznas Tanggap Bencana (BTB).
Seluruh program tersebut, kata dia, dikelola menggunakan dana zakat, infak, dan sedekah masyarakat Indonesia untuk pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hidup para mustahik.
Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Andi Z.A. Dulung mengatakan pihaknya memiliki Basis Data Terpadu (BDT) yang berisi data dan status kesejahteraan masyarakat Indonesia yang akan diintegrasikan dengan data mustahik yang dimiliki oleh Baznas.
Kemensos juga memiliki program dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti Kelompok Usaha Bersama (Kube), Usaha Ekonomi Produktif (UEP), rehabilitasi rumah tak layak huni, Bantuan Pangan Non Tunai (BPN), dan Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra).
“Dengan adanya integrasi data nasional yang dimiliki Kemensos dan data mustahik Baznas tentu pelayanan kepada para fakir miskin menjadi semakin kuat dan penyebaran bantuannya semakin merata,” katanya.
Baznas juga bekerja sama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden serta pihak-pihak lain pemilik data yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik. ant