Diduga Digunakan untuk Mabuk-mabukan
Muarasabak,AP – Komix yang seyogyanya digunakan sebagai obat pereda batuk. Namun obat batuk cair ini diduga disalahgunakan oleh para anak-anak remaja di Ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) untuk mabuk-mabukan. Hal itu tampak, ketika masyarakat yang mengunjungi kawasan GOR Paduka Berhala di Kelurahan Parit Culum I, Kecamatan Muarabak Barat kerap menemukan bungkusan sachet obat batuk merek komix yang berserakan.
Penemuan seperti ini bukan baru kali ini saja, bahkan ada beberapa lokasi juga yang pernah ditemukan puluhan bungkus sachet komix. Hal ini membuat masyarakat heran, sebab jumlahnya sangat banyak dan sepertinya baru saja dikonsumsi. Jika hanya dikonsumsi untuk obat batuk saja, maka tidak mungkin puluhan hingga ratusan sachet komix berserakan.
Kondisi ini mulai dikhawatirkan banyak masyarakat Tanjabtim,engingat jika obat batuk merek komix itu bisa memabukan, masyarakat meminta pihak terkait mengkontrol penjualan obat tersebut.
Seperti diungkapkan oleh satu warga Kelurahan Parit Culum I, Kelurahan Muarasabak Barat yang enggan disebutkan namanya. Dia kerap menemukan bungkusan obat batuk merek tersebut berserakan di kawasan Gor Paduka Berhala Tanjabtim. “Banyak nian bungkusanya, kalau untuk obat itu saya rasa tidak mungkin sebanyak itu, apalagi di satu tempat. Pasti digunakan untuk hal-hal lain seperti mabuk-mabukan,” ujarnya.
Melihat kondisi itu, dia berharap pemerintah melalui dinas terkait agar dapat mengontrol penjualan komix di masyarakat, apalagi harga obat batuk itu sangat terjangkau. “Kita takut itu disalahgunakan oleh anak-anak karena harganya murah dan mudah didapat,” pintanya.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Tanjabtim melalui Satuan Polisi Pamong Praja terus berupaya melakukan pencegahan terhadap prilaku menyimpang para remaja. Salah satunya dengan melakukan patroli rutin dan melakukan pembinaan bagi yang tertangkap.
Kasubag Satpol PP Tanjabtim, Tagor Fransisco saat dikonfirmasi Minggu (16/12) kemarin mengungkapkan, pihaknya tidak dapat melakukan penindakan sendiri dalam menangani masalah ini. Harus ada sinergitas dari dinas lain, seperti Disperindag, Pendidikan dan Dinas Kesehatan. “Kita akan terus melakukan pembinaan, dan harus melibatkan semua pihak masyarakat maupun dinas terkait seperti Disperindag. Obat ini tidak terlarang, tapi ini kerap di salahgunakan,” bebernya.
Tagor menambahkan, penyalahgunaan obat komix sudah masif dikalangan remaja, pihaknya mengharapkan peran aktif dari masyarakat untuk mencegah generasi muda dalam penyalahgunaan obat batuk komix.
Obat batuk yang satu ini diduga kerap digunakan para remaja untuk menimbulkan sensasi berbeda jika di konsumsi dalam jumlah banyak, namun tentunya berefek buruk jika di konsumsi secara berlebihan.(fni)