Jambi, AP – Hendri Sastra mantan kadis PU Tanjung Jabung Barat (tanjabbar) tahun 2009 – 2010 tersebut yang terlibat dalam kasus korupsi pipanisasi yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 18 miliar dituntut jaksa selama 3 tahun penjara.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Jambi, Hakim Albania dalam membacakan tuntutan didepan majelis hakim yang diketuai Erika Sari Emasah Ginting tersebut mengatakan terdakwa dituntut 3 tahun penjara dikurangi massa tahanan.
“Dan menjatuhi pidana denda sebesar Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara,” katanya.
Tuntutan kepada terdakwa tersebut sebagaimana dakwaan pada pada subsider yakni, pasal 3 Jo pasal 18 Undang-undang Republik Indonesia nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Selain itu, barang bukti yang dihadirkan dalam persidangan digunakan untuk pemeriksaan terdakwa lain dalam perkara sama.
“Barang bukti dan alat bukti yang ada dipersidangan gunakan dalam perkara lainnya,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Hendri Sastra mengatakan dirinya akan mengajukan pembelaan pada sudah selanjutnya yakni 7 Januari 2018.”Kita tunggu saja nanti di 2019 akan ada pembelaan dan itu akan luar biasa,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Hendri Sastra selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) diduga terlibat kasus korupsi dalam pembangunan sarana air bersih (pipanisasi) di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) sekitar tahun 2009-2010. Proyek dengan total anggaran sekitar Rp 151 miliar itu menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 18,4 miliar. (Jal)