Jambi, AP – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum mengajak seluruh masyarakat untuk berbuat yang terbaik bagi negara, selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta pertebal rasa cinta tanah air, sesuai dengan tugas profesi masing-masing. Ajakan tersebut disampaikannya saat menjadi Inspektur Upacara dalam Memperingati Hari Bela Negara bertempat di Lapangan Depan Kantor Gubernur, Kamis (20/12).
Upacara tersebut dihadiri oleh Forkompimda Provinsi Jambi, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan peserta upacara dari ASN, Organisasi Pemuda, TNI/Polri, dan Kader Bela Negara Provinsi Jambi.
Dalam anamat inspektur upacara, Plt. Gubernur Jambi membacakan sambutan tertulis Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia, Wiranto. Dalam sambutan tertulis tersebut dinyatakan, penetapan peristiwa bersejarah ini sebagai Hari Bela Negara merupakan penegasan bahwa bela negara sejak dulu telah memiliki konteks yang sangat luas.
“Bela Negara tidak dapat hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi, segenap aparatur negara, baik sipil maupun militer, yang tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok tanah air, sesungguhnya sedang melakukan bela negara. Merekalah yang telah membuat republik ini bisa tetap eksis untuk hadir melayani rakyatnya,” ujar Menkopolhukam.
“Kesadaran bela negara harus tertanam dalam jiwa dan raga segenap bangsa Indonesia sejak dini melalui pendidikan serta aksi nasional bela negara di berbagai bidang. Diperlukan cara – cara inovatif serta adaptif dengan perkembangan zaman agar anak muda mendapat ruang untuk mengekspresikan kecintaanya pada tanah air, karena merekalah yang akan menahkodai bangsa yang besar ini kedepan,” lanjutnya.
Fachrori menyampaikan, tugas bela negara bukanlah tugas yang ringan seiring makin kompleksnya tantangan yang dihadapi, namun, saya yakin melalui sinergi antar segenap elemen bangsa Indonesia, akan mampu membawa bangsa ini menjadi negara yang berdaulat, adil dan makmur serta berkepribadian dalam kebudayaan,
Lebih lanjut Fachrori menjelaskan, ditengah banyaknya tantangan yang melintas batas ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan nasional, bangsa lain telah semakin jauh memasuki era robotik. “Alhamdulillah tahun ini negara kita sudah memulai langkah dengan merampungkan Road Map Industri 4.0 Saya tegaskan bahwa Road Map ini bukan untuk gagah-gagahan. Road Map ini dapat dianggap sebagai manifestasi bela negara, juga mengakselerasi kesiapan rakyat menghadapi era robotic, era dimana ratusan ribu jenis pekerjaan manual akan diganti oleh teknologi,” jelasnya.
“Bela negara ditengah teknologi disruptif, hendaknya kita jangan larut dalam disruption dan tenggelam dalam teknologi disruptif. Justru bangsa kita harus sekuat tenaga mempertahankan makna pembangunan berkelanjutan baik dalam konteks sosial maupun alamiah,” sambungnya.
Selain itu, ditegaskan bahwa bela negara adalah kerjasama segenap elemen bangsa dan negara, bukan hanya Pemerintah, apalagi sekedar nomenklatur program instansi atau satuan kerja tertentu saja.
“Pada momentum Hari Bela Negara ini, mari kita insyafi kembali kemerdekaan bangsa dan negara yang telah dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, sebagai modal dasar kerja bangsa di segala bidang,” pungkasnya. hms