Jambi, AP – Festival Kampung Senaung di Desa Senaung, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi merupakan salah satu upaya memunculkan potensi desa baik berupa kelembagaan budaya, adat istiadat, kesenian hingga tur ke sawah.
“Ini agar masyakarat tau dan paham akan desanya,” kata Pjs Kepala Desa Senaung, Sapi’i, Minggu.
Festival yang digelar selama tiga hari, 21-23 Desember 2018 itu adalah tahun kedua dilaksanakan. Awalnya kegiatan itu adalah program yang diinisiasi oleh Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Nurdin Hamzah.
Namun tahun ini, kata Sapi’i banyak masyarakat yang sudah berpartisipasi untuk menyukseskan festival, sehingga kegiatan itu merupakan kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat bersama STISIP Nurdin Hamzah.
Untuk mensukseskan Festival Kampung ini, masyarakat juga memproduksi film kampung berjudul Royat Bengen yang menceritakan kehidupan masyarakat di tahun lampau.
Diramaikan pula dengan penampilan dari berbagai elemen masyarakat diantaranya Orkes Belum Bangun, Orkestra SMKN I Muarojambi dan Greensick.
Festival Kampung Senaung kata Sapi i selain menampilkan atraksi seni dan budaya, ada juga kegiatan susur sawah. Dimana pengunjung diajak menyusuri sawah dan mengetahui teknik dalam menanam padi. Setelah itu barulah pengunjung diajak menikmati suasana makan bersama di sawah atau biasa disebut makan berawang.
Salah satu panitia kegiatan, Ridwan mengatakan kegiatan tersebut berawal dari kegiatan Festival Kampung 2017 bersama LPPM STISIP Nurdin Hamzah Jambi yang diketuai oleh Wenny Ira Reverawati. Kemudian dilanjutkan bekerjasama lagi di tahun ini dan animo masyarakat meningkat.
Dengan suksesnya festival itu, di harapkan mampu membantu perekonomian masyarakat Desa Senaung dan dan menjadikan Senaung sebagai salah satu desa wisata di Provinsi Jambi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi, Lutpiah yang membukanya langsung Festival Kampung Senaung 2018, Jumat (21/12), mengapresiasi kegiatan festival yang digelar oleh pemerintah desa bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STISIP Nurdin Hamzah.
Menurutnya masyarakat setempat sudah mampu menjaring kerjasama dengan berbagai stakeholder, baik dari unsur pemerintahan, kampus dan elemen masyarakat.
“Kami hadir di sini untuk melihat sejauh mana peranan pemerintah desa dalam melembagakan dan mengembangkan budaya lokal yang ada di desa,” kata Lutpiah.
Dikatakannya, Festival Senang adalah aset bangsa yang harus dikembangkan dan dilestarikan. Dimana budaya di Desa Senaung masih terpelihara dengan baik.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Jambi mengharapkan kepada kita semua bahwa kegiatan ini jangan stop sampai di sini, kalau bisa jangan di Desa Senaung saja,” katanya lagi.
Untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat desa, Lutpiah meminta kepada kepala desa dan seluruh perangkat agar Festival Kampung Senaung menjadi kegiatan prioritas
“Fungsi pemerintah tidak hanya membangun jalan, jembatan dan drainase. Tapi juga pemberdayaan yang juga memberi dampak perekonomian bagi masyarakat,” katanya menambahkan.