Muarasabak, AP – Diberlakukannya Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) kepada pegawai, menuntut Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk memperbaiki sistem absensi para pegawai. Hal itu disebabkan, karena faktor absensi merupakan fariabel penting dalam penentuan besaran nilai TPP setiap pegawai.
Saat ini, hampir semua kantor OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih menggunakan absensi manual atau tanda tangan. Kedepan pemkab Tanjabtim melalui Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Daerah (BKPSDMD) mewacanakan akan kembali memberlakukan absensi pegawai menggunakan absensi elektronik atau finger print.
Kepala BKPSDMD Tanjung Jabung Timur, Hadi Firdaus, saat dikonfrimasi pada kamis (3/01) kemarin menyampaikan, kalau Pemkab Tanjabtim telah memberlakukan TPP sejak triwulan ke IV tahun 2018 lalu. Besaran nilai TPP masing-masing pegawai dipengaruhi berdasarkan kedisiplinan kehadiran dan kinerja pegawai.
Hadi melanjutkan, agar absensi para pegawai benar-bebar objektif dan tidak dipermainkan, pihaknya berwacana akan kembali menerapkan absesi elektronik atau finger print.
“Itu pasti, kita sedang mempelajari dan mengkomunikasikan, baik dengan Kominfo selaku penanggung jawab IT di sini maupun dengan pihak-pihak lain yang terkait, untuk mengembangkan absensi dengan IT ini. Dan kita perkirakan pada awal triwulan ini kita mulai prosesnya untuk mendapatkan absensi yang demikian,” kata Hadi.
“Karena ini berkaitan erat dengan TPP, saya pengen TPP itu dimana faktor absesi itu menjadi fariabel penting penentuan besaran TPP, itu betul-betul objektif,” tambah Hadi.
Diakui Hadi, sebelumnya Pemkab Tanjabtim telah menerapkan absensi pegawai dengan finger print namun karena ada kendala teknis seperti kerusakan alat, hal itu tidak berjalan dengan baik. “Nah ini akan kita siasati melalui dengan teknologi yang lain,” jelas Hadi.a
Untuk menarapkan itu, pihak BKPSDMD akan mempelajari ketersediaan anggaran yang ada, karena Pemkab Tanjabtim tahun ini tengah fokus untuk menerapkan sistem SKP Online. “Itu coba kita pelajari, kita konsultasikan, sepanjang itu memungkinkan kita akan efesiensi menerapkan sistem absesi IT juga,” pungkas Hadi.(fni)