Kualatungkal, AP—Wabah demam berdarah (DBD) di Kota Kualatungkal ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), sepertinya belum ditangani secara serius oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tanjabbar.
Fakta yang terjadi di daerah itu, ancaman DBD masih saja terjadi, bahkan RSUD KH Daud Arief Kualatungkal belakangan kerap menemukan pasien terkena DBD, terutama bagi anak-anak, dan harus medapat perawatan medis. Belum ada data secara detail dari pihak RSUD terkait jumlah pasien DBD selama tahun 2018.
“Yang pasti wabah DBD cukup rawan tejadi di daerah ini. Pasien yang terindikasi DBD kerap kita tangani, berapa jumlah pasti langsung tanya ke Direktur saja,” ungkap salah seorang perawat di RSUD KH Daud Arif, belum lama ini.
Belum ada konfirmasi dari Dirut RSUD KH Daud Arief, dr Elfis Sahri, terkait jumlah kasus penanganan pasien DBD selama tahun 2018. Dari informasi yang dirangkum, kerawanan kasus DBD tidak hanya di wilayah Tungkalilir, dibeberapa kecamatan lain juga divonis sebagai kecamatan rawan DBD. Diantaranya, Bramitam, Betara termasuk dibeberapa wilayah ulu juga menjadi indemis DBD. Kabarnya, jumlah penderita terjangkit DBD mencapai 233 penderita.
Sayangnya untuk menverifikasi jumlah penderita DBD, Kepala dinas Kesehatan Tanjung Jabung Barat dr Hj Andi Pada M.Kes tidak bisa bicara banyak. Ia terkesan bungkam saat diminta data korban DBD selama 2018.
Padahal sebelumnya, dinas kesehatan blak-blakkan menyebut jika saat ini luasan wilayah yang masuk dalam kategori Indemik DBD kian meluas. “Wilayah indemik apa, ” tanya Andi Pada saat disambangi di ruang kerjanya. “Haduh saya tidak punya datanya,” tambahnya mengelak.
Sementara itu, Ani warga Gang Damai Kelurahan Tungkal Harapan salah satu orang tua pasien kena DBD menyanyangkan sikap dinas terkait, seakan tidak ada tindak lanjut untuk melakukan pencegahan agar idemik DBD tak meluas.
“Setidaknya lakukan poging atau penyuluhan agar masyarakat sekitar tidak paham, ini kok diam aja. Walaupun penularan DBD tidak dari wilayah sini setidaknya, Dinas Kesehatan ambil tindakan agar masyarakat sekitar tidak hawatir terlebih menular ke warga lain,” harapnya. (her)