Jambi, AP – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Jambi, Imron Rosyadi mengatakan realisasi investasi provinsi tersebut hingga triwulan III 2018 mencapai Rp3,406 triliun.
“Realisasi nilai investasi di Provinsi Jambi 2018 terealisasi Rp3,406 triliun dari target Rp5,7 triliun,” Imron Rosyadi, Senin, (07/01).
Nilai investasi di Jambi didominasi dari sektor perkebunan, sedangkan daerah yang menjadi sasaran investasi perkebunan itu yakni Kabupaten Batanghari, Bungo dan Kota Jambi.
Meski didominasi investasi sektor perkebunan, sektor lainnya tetap didorong terutama sektor industri di kawasan ekonomi khusus tepatanya di dua kabupaten di Jambi yakni Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur.
Investasi sektor perkebunan masih mendominasi, namun sektor lainnya terutama industri hilirisasi ke depan tetap diupayakan karena sektor tersebut banyak menyerap tenaga kerja, katanya menjelaskan.
Dia juga mengungkapkan, realisasi investasi di Jambi selain didominasi sektor perkebunan juga sebagian besar merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), selain itu investasi penyerapan tenaga di Provinsi Jambi tahun 2018 mencapai 5.779 orang dari target 4.518 orang.
Kemudian jumlah perizinan dan non-perizinan yang telah diterbitkan selama 2018 oleh DPM-PTDP sebanyak 553 izin dan non-izin dan pelaksanaan pelayanan perizinan telah dilaksanakan secara online dan melalui ‘OSS’.
Selain itu, DPM-PTSP Provinsi Jambi tahun 2018 juga melakukan pembinaan kepada DPM-PTSP kabupaten/kota untuk melaksanakan perizinan secara elektronik, dimana hampir disemua kabupaten/kota telah menggunakan pelayanan OSS.
Sementara pada 2019, DPM-PTSP Provinsi Jambi juga mendapat alokasi anggaran sebesar Rp6 miliar dengan kegiatan prioritas pada pembenahan fasilitas pelayanan perizinan yang dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran daerah.
“Secara keseluruhan dari pelaksanaan tujuh program dan 30 kegiatan DPM-PTSP Provinsi Jambi tahun 2018, terealisasi secara fisik mencapai 98 persen dan realisasi keuangan mencapai 95,18 persen, kata Imron Rosyadi. ant