Muaratebo, AP – Pembangunan 42 unit Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Rumah Sakit Umum Daerah Sulthan Thaha Saifuddin (RSUD STS) Tebo, tak selesai sesuai kontrak pertama, belum bisa dipastikan bagaimana proses administrasi pekerjaan proyek kementerian PUPR senilai 12 milyar tahun anggaran 2018, fakta dilapangan ada sekitar 30 orang pekerja proyek masih bekerja dilokasi.
Pantauan Aksi Post, pekerja masih terlihat mengerjakan pemasangan keramik lantai bangunan, fasilitas kamar mandi juga belum selesai di kerjakan, seperti pintu, lantai kamar mandi, kran air hingga bagian ruang dapur. Instalasi listrik juga belum sempurna sedang arus listrik PLN belum terkoneksi dan tampak sejumlah sisi dinding beberapa ruangan sudah mulai retak.
“Umar, kepala tukang Rusunawa RSUD STS Tebo menyatakan bahwa tim PHO sudah turun beberapa waktu lalu, diperkirakan pekerjaan ini baru sekitar 90 persen, diakuinya pekerjaan sudah selesai hanya tinggal beberapa perbaikan saja, karena untuk pekerjaan yang lain, dikerjakan orang lain bukan bagian dari pekerjaannya.
“Kita cuma perawatan saja, kayak ngepel sambil nunggu pemasangan peralatan lain, perabotan dan pintu kewenangan bukan kita kalau ada penambahan, yang lain kurang tahu,” ujar Umar kemarin.
Ada keretakan dinding itu biasa, itu sedang dalam proses perawatan kita, untuk yang lain itu bukan urusan kita, itu bagian pekerjaan orang lain.
“Sebenarnya sih sudah habis kontrak, sekarang kami cuma menjalankan perawatan, sambil nunggu material lain, perlu perbaikan lanjutan,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya bahwa konsultan pengawas CV.Cendekia pada proyek pembangunan Rusunawa RSUD STS Tebo Hadi Surya Rabu (26/12/2018) lalu melalui sambungan telpon kepada Aksipost menuturkan bahwa pembangunan Rusunawa tersebut saat ini masih dalam pengerjaan tahap akhir atau sudah memasuki tahap proses finishing “jawabnya singkat. (ard)