Jambi, AP — Setelah lama harga sawit tertekan, kini mulai menampakan tren positif. Hal itu dipengaruhi oleh kontrak Internasional CPO Malaysia pada Februari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia kembali merangkak naik 1,62% ke MYR 2.004/ton.
Pengamat Ekonomi Indonesia, Usman Ermulan mengatakan, dengan adanya kontrak Internasional itu menunjukan tren postif harga CPO di Indonesia dengan adanya penjualan oleh malaysia.
“Itukan terjual dan stok menipis, nah akibat itu tren harga sawit akan naik. Kemarin indikasi harga yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Perkebunan dari tanggal 11 hingga 17 ini memutuskan harga TBS Rp. 1.305, yang sebelumnya kurang dari itu, dengan umur tanam diatas 10 tahun,” katanya diakhir pekan lalu.
Dengan demikian kata Mantan DPR-RI tiga priode di Komisi Keuangan itu, tidak menutup kemungkinan setelah tanggal 17 bulan Ferbuari berikutnya akan ada kenaikan lagi dikarenakan stok-stok yang ada di Malaysia akan menipis.
“Mau tidak mau dia (Malaysia-red) akan memasukan CPO dari Indonesia untuk memenuhi eksportnya,” Imbuhnya.
Selain itu, kabar baik juga datang dari negara India. Negara tersebut juga mengurangi bea pajak import. Dengan demikian tentu juga akan berdampak positif terhadap harga CPO dan TBS, karen India salah satu negara pemasok CPO.
“Bisanya pajak import itu mencapai 25 persen India itu sudah mengurangi,” paparnya.
Belum lagi kata mantan Bupati Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabar) dua priode itu, ada beberapa negara saat ini meningkatkan permintaanya terhadap CPO dari sawit seperti Tiongkok, Thailand dan India.
“Sehingga ada tren positif. Hari ini harga TBS di pabrik Rp.1350 berarti biasanya harga jual petani sawit sudah berada dikisaran 8 hingga 9 ratus rupiah perkilo,” katanya.
Begitupun dia mengatakan sebagai Ketua HKTI Jambi berharap masyarakat untuk tidak khawatir, sebab dengan adanya skema yang dibangun oleh negara-negara luar terhadap CPO akan terjadi tren postif terhadap harga TBS.
Sebelumnya, harga TBS ditingkat petani hanya berkisar 400 rupiah perkilo, tetapi setelah adanya kebijakan Pemerintah Indonesia dengan menghapuskan bea pajak import sebesar 50 Dollar per metrik ton maka berdampak positif terhadap TBS.
“Petani sawit tetap semangat dan jangan resah, InsaAllah pada pekan berikutnya akan terjadi kenaikan harga TBS, saat ini pabrik sudah membeli 1350 rupiah perkilo,” himbaunya.
Penulis: Budi Harto