Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat angka inflasi perdesaan di provinsi tersebut sebesar 0,30 persen.
Kepala BPS Provinsi Jambi Dadang Hardiawan di Jambi, Jumat, (27/01), mengatakan inflasi perdesaan terjadi pada tujuh kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok transportasi dan komunikasi.
Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Desember 2018, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 135,56 atau terjadi inflasi sebesar 0,30 persen.
Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, Inflasi terjadi pada tujuh kelompok yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,43 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,10 persen, kelompok perumahan 0,40 persen, kelompok sandang sebesar 0,47 persen.
Disusul kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah Raga sebesar 0,14 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,09 persen.
Dadang mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten atau kota di Provinsi Jambi pada Desember 2018, NTP Provinsi Jambi turun sebesar 0,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 98,07 menjadi 97,13.
Penurunan NTP pada Desember 2018 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian yang turun sebesar 0,72 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,24 persen.
Sementara itu secara umum pada Desember 2018 Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 0,98 persen dan Kota Muara Bungo inflasi sebesar 0,16 persen. Sedangkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi sebesar 134,57 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Muara Bungo tercatat sebesar 132,83.
“Inflasi di Kota Jambi terjadi pada enam kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks, dan inflasi di Kota Muara Bungo terjadi pada enam kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks,” kata Dadang Hardiawan. ant