Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat nilai impor Jambi pada bulan Desember 2018 sebesar 2,09 juta dolar AS atau turun 52,92 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 4,46 juta dolar AS.
Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiawan, Rabu (06/02), mengatakan nilai impor Jambi terbesar berasal dari negara tetangga Australia yang menjadi penyumbang impor terbesar yakni mencapai 654.473 ribu dolar AS sedangkan yang terkecil dari negeri Sakura, Jepang hanya tercatat 13.013 ribu dolar AS.
Bila dilihat dari perannya pada periode sampai dengan Desember 2018, impor kelompok hasil industri dan lainnya memberikan kontribusinya sebesar 37,55 persen dari total impor yang kemudian diikuti peran dari kelompok mesin dan alat angkutan yaitu sebesar 36,08 persen.
Sedangkan untuk impor kelompok bahan kimia dan sejenisnya yang memberi kontribusi sebesar 22,40 persen. Untuk kelompok komoditas makanan dan sejenisnya berperan sebesar 3,75 persen dan kelompok komoditas karet dan sejenisnya hanya berperan 0,21 persen.
Dadang menjelaskan impor Provinsi Jambi melalui tiga pelabuhan laut utama di Jambi yakni Pelabuhan Talang Duku Jambi, Muara Sabak dan Kuala Tungkal serta pelabuhan udara Bandara Sultan Thaha.
“Nilai impor Jambi pada Desember 2018 sebesar 2,09 juta dolar AS turun dibanding bulan sebelumnya dan penurunan impor ini dipicu oleh turunnya nilai impor pada hampir seluruh kelompok yaitu kelompok bahan kimia dan sejenisnya, karet dan sejenisnya, kelompok mesin dan alat angkutan, dan lainnya, serta kelompok hasil industri dan lainnya,” kata Dadang lagi.
Perkembangan nilai impor Provinsi Jambi dari negara-negara pengimpor utama. Transaksi impor terbesar pada bulan Desember 2018 adalah dari negara Australia yang mencapai 31,02 persen disusul dari Malaysia yaitu sebesar 25,68 persen. ant