Muarasabak,AP – Monika, remaja berusia14 tahun yang merupakan warga Desa Rantau Rasau II, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur terus berjuang melawan penyakit Kanker kelenjar yang dideritanya. Dengan kondisi seperti itu, ia hanya bisa berdiam diri ditempat tidur dan tidak bisa beraktivitas seperti orang pada umumnya. Bahkan ia sangat membutuhkan bantuan uluran tangan dari para Dermawan.
Seperti yang ditulis diakun Facebook kerabatnya Rudi Salam Eww Eww, ia memposting tentang kondisi Monika dari keluarga kurang mampu dan tinggal dikontrakkan.
“Izin posting admin, mana tahu bapak-bapak, abang-abang, sedulur saya bisa ikut berpartisipasi membantu mereka. Saat membuka inbox masuk saya terenyuh membaca informasi yang di sampaikan ke saya. Ada anak gadis bernama Monika umur 14 tahun yang sedang berjuang melawan kanker kelenjar getah bening stadium 4 yang sudah menyerang kemana2 karena kekurangan biaya akhirnya anak ini hanya bisa di rawat di rumah. Mohon maaf mereka dari keluarga kurang mampu yang tempat tinggal pun masih ngontrak yang beralamat . Sk 16 Desa Rantau Rasau II Dusun Karya Mukti, Rt 18 , Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjab Timur Provinsi Jambi. Saya mengajak teman-teman saya dari Sabang sampai Merauke untuk menyisihkan sedikit rezekinya untuk membantu mereka, InsyaAllah DONASI yang terkumpul akan langsung kita serahkan ke mereka untuk membeli obat nya. Jika ingin donasi bisa hubungi saya wa cp 081272925998 yang jauh bisa transfer ke rekening saya. Silahkan bagikan biar semakin banyak yang membaca dan bersedekah. Jazakallah Khairan tabarakallah.hanya Allah sebaik-baik nya yang membalas sedekah kita,” tulis Rudi diakun Facebook nya.
Menanggapi hal ini, Kades Rantau Rasau II Wahyudin Hidayat merasa sangat prihatin dengan kondisi Monika. Dan pihaknya juga terus berupaya mencari solusi demi kesembuhan Monika.
Pada tahun 2018 lalu, sudah diupayakan berobat menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Tapi tidak berlangsung lama dan terus dibawa pulang karena alasan dari keluarga tidak ada perubahan. Setelah itu, Monika diobatkan menggunakan metode herbal. Dari pihak Pemerintahan Desa (Pemdes), telah mengupayakan untuk meminta bantuan sumbangan kepada warga dari tanggal 6/2 /2019 lalu.
“Kami jajaran Pemdes juga telah menjenguk dan menyerahkan sedikit sumbangan dari warga dan sampai saat ini list tetap jalan dan sudah kami laporkan ke pihak Dinas Sosial (Dinsos),” ungkap Kades ketika dikonfirmasi aksipost.com melalui WhatsApp, Selasa (12/2/2019) siang tadi.
Hal senada juga diucapkan Musabako, kalau penyakit yang diderita Monika tersebut sudah dideritanya sejak setahun yang lalu. “Hanya saja, lima bulan ini penyakit yang dideritanya semakin parah. Mau makan saja harus disuapin .” ucapnya melalui via Whatsapp.
Reporter : Sugianto Nipah