Kerinci, AP – Meskipun sepekan kondisi Air PDAM Tirta Sakti Kerinci, sempat mati namun, tagihan tetap membengkak, kondisi ini dialami warga 12 Desa di kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Sitinjau Laut (Tanco, red). Dengan tidak mengalirnya PDAM, membuat konsumen kesulitan mendapatkan air bersih.
Kondisi ini dibenarkan, Muslihudin salah seorang pelanggan PDAM di desa Koto Iman, kondisi ini membuat diirinya mengeluhkan pelayanan PDAM.
“Iya, sudah hampir masuk seminggu air mati, padahal itu merupakan kebutuhan sehari-hari untuk memasak, mandi dan juga mencuci,” sebut Muslihudin.
Penuturan dia, air PDAM tak mengalir sejak Minggu pagi, dan hingga saat ini Rabu (20/2) masih belum mengalir, dia juga menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan, sebagian warga terpaksa meminta air kerumah tetangga yang memakai sumur Bor.
Informasi yang diterimanya, dari warga desa tetangga, kondisi ini diakibatkan adanya Terapo listirk untuk PDAM yang ada di Desa Koto Petai rusak, sehingga lampu di Desa tersebut mati, akibatnya air tidak bisa ditarik dan dialiri kerumah warga.
Keluhan ini juga dilontarkan salah seorang warga Sebukar, yang enggan disebutkan namanya. Dia mengeluhkan, meskipun sempat mati hingga sepekan, namun tagihannya naik. “biasanya setiap bulan, kita hanya bayar Rp 50 ribu, namun pada tagihan bulan naik tiga kali lipat,” keluhnya.
Dia juga mengakui, saat dirinya melakukan protes ke Kantor unit di Desa Sebukar, petugas PDAM malah tidak bisa menjawab. Namun, pihak PDAM hanya mengurangi tagihan Rp 30 ribu. Selain mengeluhkan kondisi ini, dirinya juga mengahrapkan agar PDAM Tirta Sakti Kerinci, meningkatkan pelayanan. (hen)