Kualatungkal, AP – Lagi-lagi jalan patunas menjadi perbincangan dan pertanyaan masyarakat Kualatungkal. Selain mulai berlobang dengan kerikil tajam bertimbulan semakin banyak, tergerusnya trotoar jalan patunas menunjukkan fakta baru.
Pasalnya, dalam sejarah pembangunan di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), kanstin trotoar jalan patunas mengunakan bahan kayu bukan besi behel dengan ditutupi acian semen diatasnya agar tak terlihat.
Jelas kondisi janggal ini menjadi cibiran warga dan pertanyaan masyarakat, dan jadi bukti kegagalan dan kebobrokan pembangunan yang dinilai asal jadi.
“Masak dana sebesar 6,7 miliar kerjaannya kalah sama dana Desa. Ini memalukan bagi pemkab tanjab barat, mana hukum di tanjab barat ini. Mengapa dibiarkan ini terjadi,” ujar Tudy salah satu tokoh pemuda di tanjab barat.
Sementara pedagang di Pujaser juga sangat menyayangkan pekerjaan yang sangat buruk. “Jalan tambah lama tambah rusak, lobang berukuran besar mulai bermunculan, yang anehnya masa kayu dijadikan tulang adukan semen, bukan besi behel,” ujar pedagang Jum’at (01/03) kemarin.
Ia mengharapkan perhatian serius dari BPK yang telah memeriksa kelapangan.
“Ini temuan baru, masa pakai kayu,” katanya heran.
Kepada penegak hukum pihaknya berharap melihat dengan jeli pekerjaan yang menelan dana sebegitu besar. “Bongkar semua permainan jalan patunas ini, ” tutupnya. (Her)