KERINCI, AP – Lebih sepekan Listrik di wilayah Kerinci dan kota Sungaipenuh, Mati total. Meskipun demikian, ada beberapa daerah yang memperoleh subsidi dari wilayah lain, serta sistem pemadaman bergilir.
Sejak Tower dan tali SUTT diwilayah Penetai, desa Muara Emat, kecamatan Batang merangin, roboh diterjang longsor dan kayu besar. Hingga saat ini, pembangunan Pendirian tower ERS (Emergency Restoration System) sementara terus dikerjakan.
Hal ini dilakukan untuk menormalkan aliran listrik di kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh, oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sumbagsel. Bahkan, piahk PLN telah menurunkan 156 tenaga ahli dan teknisi kelokasi.
General Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Sungaipenuh, Andi, kepada awak media kemarin, mengakui, saat ini petugas terus merupaya agar aliran listrik bisa kembali normal.
“Saya dapat info dari tim di lapangan terkait progress hari kemarin (Sabtu, red) dan apabila pekerjaan hari ini sesuai rencana dan tidak ada kendala, insya Allah bisa energize malam ini. Sementara ini sudah dipasang tower ERS (emergency),” ungkap Andi.
Berkaitan dengan penebangan pohon span 195A-196 sebelumnya terkendala masalah sengketa kepemilikan, namun saat ini, sudah tidak ada kendala. “Sudah selesai, kalau tidak salah hari Kamis lalu dan Langsung bisa kita lakukan ROW/penebangan pohon,” bebernya.
Sedangkan untuk mengatasi pemadaman listrik, lanjut Andi, pihaknya mendapatkan distribusi dari PLN Solok Selatan dan 16 Genset untuk menghidupkan listrik secara bergiliran di kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh.
“Ada total 16 genset yang diperbantukan ke Sungaipenuh dan Kerinci, Bantuan dari Palembang, Jambi, Muara Bungo, Padang, Bukittinggi, Solok dan Payakumbuh”, tegasnya. (hen)