Muarotebo, AP- Penyampaian pendapat akhir Fraksi DPR, Pemkab Tebo atau OPD tak luput dari sorotan anggota dewan selain kinerja dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) salah satunya adalah jalan lingkungan dalam kota Tebo yakni jalan simpang Asoy persis berada di depan Mesjid Agung Tebo Al Ittihad kerap kali di usulkan dalam Musrenbang tingkat desa dan kecamatan maupun kabupaten namun tak kunjung terealisisasi.
Hal tersebut diungkap saat penyampaian pendapat akhir fraksi partai Nasional Demokrat Kebangkitan Bangsa yang di bacakan oleh Wakil ketua (Waka) DPRD Tebo Wartono Triyan Kusumo Rabu (27/03) kemarin.
Selain menyoroti profesionalitas dalam pelayanan pasien pada Rumah Sakit Umum Daerah Sulthan Thaha Saifuddin (RSUD STS) Tebo di tingkatkan lagi dan perbaikan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di Dinas Perumahan dan kawasan permukiman (Disperkim).
“Fraksi partai Nasdem Kebangkitan Bangsa dalam pendapat akhir fraksi DPR Tebo meminta kepada Pemkab Tebo atau Bupati Tebo H.Sukandar melalui dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tebo untuk melakukan parbaikan jalan Asoy yang kondisinya sudah sejak bertahun-tahun rusak parah di sejumlah titik jalan tersebut.
“Namun begitu dengan di setujuinya Rancangan peraturan daerah (Ranperda) menjadi Perda oleh 7 Fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebo, percepatan pembangunan dapat di lanjutkan lagi disaat ini dan masa akan datang “jelas Sukandar dalam pendapat akhir fraksi rapat paripurna LKPJ Bupati Tebo 2018 Rabu (27/03).
Sukandar mengapresiasi saran dan kritik sorotan DPR terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Tebo dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan begitu “lanjut Bupati Tebo saya minta kepada pak Sekda, Perda yang telah di sahkan tersimpan dirak abadi yang nantinya hanya dilakukan revisi.
Bupati Sukandar juga meminta kepada Badan keuangan daerah (Bakeuda) membuat sistem aplikasi setoran semua pajak derah adalah merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa di transfer langsung lewat rekening Bank 9 Jambi, hal ini untuk menghindari terjadinya kebocoran sistem keuangan “tegasnya.
“Namun disisi lain keluhan diungkap oleh Bupati Sukandar di hadapan pimpinan dan anggota dewan, bahwa beberapa OPD Tebo sebelumnya telah membuat terobosan untuk mendongkrak PAD di sektor retribusi terminal dan Rumah Sakit Umum Daerah Sulthan Thaha (RSUD STS) Tebo.
“Bukannya kita mendapat dukungan tapi malah dapat isu dan kritikan dari salah satu aktifis yang mempertanyakan mengenai rencana bakal diaktifkannya lagi retribusi terminal dan RSUD STS Tebo “keluhnya.
“LKPJ Bupati Tebo tahun 2018 ini “lanjut Sukandar adalah rangkuman program kegiatan daripada wujud visi dan misi Tebo tuntas 2017-2022, kita pun mohon saran dan kritiknya dari semua pihak.
Semua pembangunan butuh proses dan tentunya tak semuanya dapat di capai secara optimal, namun setidaknya bisa di laksanakan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat Tebo “ujar Bupati.
“Tentunya kami, sebagai manusia biasa banyak terdapat kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan program pembangunan selama ini di kabupaten Tebo, ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak “tutupnya mengakhiri. (ard)