Muarasabak,AP – Pembangunan pengambilan air tanah untuk air baku yang berada di Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muarasabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) mendapatkan sorotan dari masyarakat.
Selain dinilai belum bisa dimanfaatkan, warga menagih komitmen pihak rekananan untuk memperbaiki jalan yang telah hancur akibat pengangkutan material bangunan tersebut.
Bangunan yang menghabiskan anggaran negara sebesar Rp 800 juta lebih ini dinilai mubazir dan dikerjakan asal-asalan. Pasalnya, bangunan yang sejatinya bermanfaat untuk masyarakat sekitar, justru kini tidak dimanfaatkan dan mengisahkan sejumlah permasalahan.
Usman, salah satu Tokoh Masyarakat Teluk Dawan mengakui, sejak awal dirinya telah menyoroti pembagunan proyek Balai Wilayah Sungai Sumatra VI ini. “Saya menyayangkan bangunan itu tidak bermanfaat dan justru menimbulkan persoalan. Salah satunya pembuangan air yang mengalir keperkarangan warga sekitar,” katanya Kamis (28/3).
Hal senada juga diungkapkan Ketua RT setempat, Ridwan. Dia sangat kecewa atas proyek sumur bor Balai ini. Hingga kini pihaknya belum melakukan serah terima. “Itu benar. Selain itu, janji pihak rekanan untuk memperbaiki jalan yang hancur akibat angkutan material belum ada dilakukan rekanan,” ungkapnya.
Ridwan berharap, bangunan yang menghabiskan anggaran yang cukup besar itu, bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. “Untuk apa dibangun dengan dana besar, tapi setelah jadi, tidak bisa digunakan,” ungkapnya.
Reporter : Sugianto Nipah