Dalam sesi wawancara Sekda Provinsi Jambi M Dianto, menyebutkan, walaupun kegiatan ekspor beberapa komoditi pertanian di atas telah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu, namun saran dari kementrian kegiatan ekspor ini harus dilakukan secara terbuka disampaikan kepada daerah. Sehingga daerah-daerah bisa meihat peluang-peluang ekspor yang bisa dikawal dan digiring oleh kementrian pertanian. ” “Sudah saya sampaikan bahwa, peluang untuk kita memenuhi pasar ekspor itu masih terbuka luas. Tinggal kita mengupayakan dengan beberapa OPD terkait dan kelompok petani dan kelompok masyarakat, agar kita di daerah tahu spek dan standar mutu yang dibutuhkan negara-negara tujuan ekspor” ujar M Dianto.
Diakui Dianto, pemerintah Provinsi Jambi sebenarnya telah berupaya mencari peluang pasar ekspor untuk beberapa komoditi pertanian provinsi Jambi. Namun sejauh ini masih terkendala dengan transportasi cukup jauh.”Saat ini beberapa Kabupaten tengah memasuki panen raya diantaranya cabe dan kentang, dan kita berharap hasilnya dapat diekspor ke Malaysia atau Singapura yang memang membutuhkan hasil pangan kita, namun yang menjadi kekhawatiran kita, beberapa komoditi kita, sampai ke negara tujuan kondisinya tidak segar lagi karena durasi jam nya yang lebih 24 Jam, saya berharap agar terbukanya penerbangan langsung dari Provinsi Jambi menuju negara tujuan Ekspor seperti Malaysia dan Singapura, sehingga dapat membawa komoditi hasil pertanian ke dua negara tujuan ekspor itu” sebut Dianto.
Ditambahkan Dianto, “Karena kita sudah over produksi hasil pertanian, terutama cabe dan kentang sehingga harganya turun. Kalau kita bisa menjual hasil pertanian tersebut ke Luar mudah-mudahan bisa membantu meningkatkan harga di tingkat petani menjadi 100 persen” pungkas Sekda.
Sementara Itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi Abidin, menyebutkan total nilai komoditi pertanian yang dieksport hari ini mencapai Rp 9,4 Miliar Lebih, dengan negara tujuan Thailand, korea selatan, Pakistan, Jepang, dan Malaysia. (hms)