Jambi, AP – Gubernur Jambi, Dr.Drs.H. Fachrori Umar,M.Hum mengemukakan, Pemerintah Provinsi Jambi menempatkan pendidikan sebagai sektor prioritas dalam pembangunan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut dikatakannya saat menghadiri Perpisahan dan Wisuda Santri Kelas XII MAN Pondok Pesantren Tahfizhil Qur’an Lebay Angkatan IV Tahun 2019, di Yasin Titian Teras, Dubalang Gayo Desa Titian Teras Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin, Sabtu (20/04/2019).
Pada kesempatan ini dilakukan Launcing Program Tahfidzal-Qur’an Pemerintah Kabupaten Merangin bersama Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizhil Qur’an Lebay Yasin dan penyerahan beasiswa oleh Gubernur Jambi, didampingi Bupati Merangin.
Gubernur menyampaikan bahwa pendidikan adalah hal yang wajib dilakukan oleh semua orang, karena dengan berpendidikan, untuk meningkatkan kualitas diri, menjadikan diri menjadi lebih baik lagi. “Kebaikan itu tidak hanya ditujukan kepada diri kita, tetapi juga kepada keluarga dan orang sekitar kita,” ujar Fachrori.
Sejalan dengan itu, Fachrori mengapresiasi Ponpes Tahfizhil Qur’an Lebay Yasin dalam pendidikan, baik pendidikan dari sisi ilmu maupun dari sisi pembangunan karakter.
Fachrori menjelaskan, ada tiga tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan saat ini yaitu, pertama, mempertahankan hasil yang telah dicapai, kedua, mengantisipasi era globalisasi, ketiga, melakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan yang mendukung proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan kebutuhan atau keadaan daerah dan peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.
“Kehidupan global memerlukan manusia-manusia yang berkualitas yang bisa bersaing dalam arti yang baik, sehingga hasil karya atau produk-produk yang dihasilkan dapat berkontribusi dan mendorong kearah kualitas yang semakin baik dan mampu berkompetisi serta melahirkan individu yang kompetitif,” sambung Fachrori.
“Tugas kita semua semakin berat dan kompleks, dunia pendidikan tidak saja melahirkan tenaga-tenaga pemikir yang berkembang, tetapi juga melahirkan tenaga-tenaga pemikir yang dibarengi dengan pengembangan sikap inovatif. Dimasa depan, hanya bangsa yang inovatif yang mempunyai daya saing besar yang dapat menguasai kehidupan dunia,” ungkap Fachrori.
Fachrori mengatakan, para orang tua wali murid hendaknya bersyukur dapat menyekolahkan anaknya pada pendidikan pondok pesantren, sebab semua pelajaran yang didapat di sekolah didapat juga di sini, sebaliknya, tidak semua pelajaran yang didapat di sini didapat pula di sekolah lain, ditambah lagi dengan pendidikan karakter yang khas dengan pendekatan agama.
Fachrori berharap agar anak-anak kelas XII bisa mencapai cita-citanya dengan berusaha maksimal.
Bupati Merangin, Dr.H.Al-Haris mengatakan, Pemkab Merangin membuat program membantu santri berprestasi yaitu Program Hafis Qur’an, satu orang anak Rp1 juta, untuk tahun 2019 untuk 50 orang anak, nanti akan diberikan kepada pimpinan ponpes dengan tujuan agar pimpinan akan memberikan siapa yang berhak menerimanya, tahun selanjutnya ditingkatkan untuk 100 anak dengan sasaran sampai 500 anak mendapat beasiswa tersebut setiap tahunnya.
Selain itu, Al-Haris menbyatakan, akan mengangkat guru honorer yang hafiz Qur’an sebagai guru SMP, yang khusus mengajarkan Al-Qur’an d isekolah-sekolah dan mengajarkan anak-anak di dusun-dusun, mengajarkan anak-anak mengaji di mushola tempat mereka tinggal.
Sebelumnya, pimpinan Ponpes Tahfizhil Qur’an Lebay Yasin, Ibrahim Yasin menyampaikan, ponpes ini mempunyai santri 350 orang putra dan putri dari berbagai daerah di Provinsi Jambi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Merangin dan Pemerintah Provinsi Jambi yang terus membantu dan memberikan support kepada pengurus ponpes. Bapak Bupati Merangin terus menanyakan sama saya apa yang perlu dibantu, walaupun beliau jarang datang ke ponpes ini tapi bantuan beliau terus dating, selama 5 tahun memberikan makan pada satri di ponpes ini dan juga bantuan dari provinsi juga ada, barusan kami mengeluhkan air bersih, langsung dibantu oleh Pak Gubernur,” ujarnya.
“Sistem pembelajaran kami menitikberatkan pada hafalan Al-Qur’an dengan mendorong santri untuk terus belajar dengan tekun, yang telah dibuktikan pada tahun 2018 santri ponpes ini juara pada MTQ Asia Fasifik,” tambah Ibrahim Yasin.
Perwakilan siswa yang akan meninggalkan sekolah, Kadri menyampaikan nasehat untuk adik kelas agar menjaga nama baik sekolah. (hms)