Jambi, AP – Agung, bocah empat tahun, warga Desa Sungai Bertam, RT 03 Kabupaten Muarojambi, Jambi biasanya bermain penuh ceria dengan teman sejawatnya.
Namun kini, nasib malang membuat tubuhnya tidak berdaya dan terbaring lemas di ruang ICU Rumah Sakit Erni Medika, di kawasan Talangbakung, Kota Jambi.
Betapa tidak, putra dari Kasimin dan Legiati tersebut mengalami luka bakar serius hingga mencapai 80 persen di sekujur tubuhnya.
Menurut, Legiati tidak mengira anaknya bakal terluka bakar pada Sabtu (4/5/2019) lalu. Saat itu, ayahnya Agung sedang menghidupkan lampu togok di rumahnya.
Namun, beberapa kali dihidupkan lampu togok itu tetap saja tidak menyala. Kasimin mengira minyaknya habis sehingga diisi ulang.
Alangkah terkejutnya dia, mendadak api di lampu togok tersebut menyambar Agung.
“Lampunya mati dikira Bapaknya minyaknya kurang jadi minyaknya ditambah, kok langsung nyambar anaknyo,” ungkap Legiati, Kamis (9/5/2019).
Kepanikan mulai terjadi. Tubuh Agung yang tersambar api membuatnya berteriak minta tolong dan berlari kesana kemari.
“Teriak-teriak minta tolong, muka dan seluruh badan terbakar dan lari-lari semuanya orang disengoli jadi abangnya kena bakar, termasuk Bapaknya juga,” imbuhnya.
Diakuinya, sebelum dirawat di RS Erni Medika, Agung terlebih dulu dibawa di RS Abdul Manap. Namun disana tidak kunjung mendapatkan ruang ICU untuk tempat Agung dirawat.
“Di Abdul Manap sampek jam empat subuh tidak ada ruangan, dan terakhir kita mendapatkan ruangan di RS ini. Walaupun biayanya agak besar disini, tapi demi kesembuhan Agung dak apo lah,” ujar Legiati.
Selama dirawat di RS Erni Medika, Agung sudah dioperasi sebanyak satu kali, karena Agung terlalu banyak menghirup asap hingga masuk ke paru-parunya.
“Saat ini Agung dibius total, untuk biaya Agung ruang kamar ICU Rp3 juta setiap harinya,” katanya dengan nada lirih.
Dia juga mengaku, telah mempunyai Kartu BPJS Kesehatan, tapi sayangnya setiap bulannya, keluarganya tidak membayar iuran BPJS Kesehatan dan mengakibatkan Kartu BPJS yang dimilikinya tidak aktif lagi.
Dengan kejadian ini, keluarga Legiati berharap adanya uluran tangan para dermawan untuk membantu biaya pengobatan putra keduanya ini.
Sementara itu, Siti Aisyah, salah satu relawan pengumpul donasi untuk biaya perawatan Agung masih terus berusaha mengumpulkan dana.
“Kita hanya berharap uluran tangan para dermawan, kita kan mencoba membantu keluarga Ibu Legiati untuk mengumpulkan donasi. Saat ini mencapai Rp25 juta lebih, dan sudah saya serahkan lngsung kepada Ibu Eva karena Ibu Eva yang dari awal mengurus Ibu Legiati,” ujarnya. (Bdh)