Kualatungkal, AP – Arus balik penumpang kapal laut dari tujuan Pulau Batam, Kepri masih belum menunjukan penurunan. Hingga H +5 lebaran, ratusan penumpang terlihat masih memadati lokasi pemberangkatan kapal di dermaga pelabuhan WFC Kualatungkal Kabupaten Tanjab Barat.
Dengan kondisi penumpang membludak, mereka diminta lebih waspada dan tetap mengutamakan keselamatan selama bepergian.
Kepala KPLP Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kualatungkal, Junaidi mengatakan arus balik penumpang tujuan Batam mengalami lonjakan sejak H+3 lebaran.
Hingga kini, jumlah pemudik masih belum menunjukan penurunan signifikan dan diprediksi akan bertahan hingga H+5 menjelang selesai liburan sekolah.
Selama arus balik, pihak pelabuhan memberangkatkan dua Armada Fery berkapasitas muatan 60 hingga 115 penumpang perhari. Selain itu, arus balik penumpang juga dibantu adanya tambahan armada kapal barang dan penumpang KM sembilang yang diberangkatkan melalui Pelabuhan Roro Kualatungkal.
Pihaknya menghimbau para penyedia jasa transportasi laut terutama transportasi penumpang jurusan Batam dan sekitarnya agar mengutamakan keselamatan dan tidak membahayakan penumpang dengan mengangkut muatan diluar kapasitas.
“Kita utamakan keselamatan. Makanya kita tegaskan agar kapal yang diberangkatkan tidak melebihi kapasitas sehingga tidak membahayakan penumpang,” tutur Junaidi saat memantau arus balik di Pelabuhan WFC Kualatungkal, Senin (10/6).
Selain itu, pihaknya juga meminta para penumpang agar tetap tertib saat proses pemberangkatan kapal. Mereka diminta waspada dan tidak memaksakan diri untuk naik ke kapal angkutan apabila kapastitas kapal sudah penuh.
“Kita minta para penumpang bersabar dan tidak tergesa – gesa. Setiap hari ada kapal yang sudah siap diberangkatkan,” sambungnya.
Pantauan media, selama puncak arus balik, ratusan calon penumpang selalu setia memadati lokasi dermaga pemberangkatan pada pagi hari pukul 08.30 wib.
Meski dipenuhi raut kekecewaan, puluhan penumpang yang tidak diberangkatkan tetap tertib meninggalkan lokasi pelabuhan. Sebagian penumpang memilih alternatif angkutan kapal speedboat kayu untuk melanjutkan perjalanan.
Sementara, selain calon penumpang dari luar daerah memilih mencari penginapan dan bermalam agar tidak ketinggalan jadwal pemberangkatan kapal yang dimajukan hingga satu jam dari jadwal biasanya.
“Mau diapakan lagi. Daripada bolak – balik, paling cari penginapan yang dekat sini supaya besok bisa lebih pagi datangnya,” ujar Ardi yang diamini beberapa penumpang lain. (Her)