Jambi, AP – Provinsi Jambi menyetujui dan siap menjadi tuan rumah pelaksanaan Jambore Masyarakat Gambut pada 20-22 Oktober 2016.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi yang sekaligus ketua Tim Restorasi Gambut (TRG) Provinsi Jambi Ridham Priskap mengatakan, Provinsi Jambi ditunjuk sebagai tuan rumah jambore gambut dalam dua acara, Senin (03/10).
Pertama Rapat Kerja Teknis (Rakernis) tim restorasi gambut nasional dan daerah pada tanggal 11-12 Oktober dan jambore pada tanggal 20-22 Oktober.
“Kita sebagai tuan rumah akan melibatkan tujuh Provinsi yang memiliki lahan gambut dan diperkirakan akan dihadiri 1.000 orang,” kata Ridham usai rapat bersama TRG pusat mempersiapkan iven yang pertama kali di Jambi tersebut.
Ridham menjelaskan, acara yang akan diselenggarakan itu antara lain pameran, klinik, diskusi, persentasi, nonton bareng pengelolaan lahan gambut, mengunjungi lahan gambut di Jambi dan lainnya terkait dengan pemanfaatan lahan gambut. Namun lokasi utama jambore tesebut belum pic.
Sedangkan untuk total lahan gambut di provinsi Jambi saat ini seluas 900 hektare yang terdapat di tiga Kabupaten yakni Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Muarojambi.
“Kita harapkan pada kegiatan ini dapat bermanfaat bagi pemanfaatan lahan gambut di provinsi Jambi,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Deputi Badan Restorasi Gambut Mirna Solihin mengatakan, Jambore Masyarakat Gambut adalah agenda tahunan yang mengumpulkan masyarakat yang tinggal di lahan gambut.
“Kita menginginkan agar ada pembagian pengalaman dari daerah lain dan share pada acara tersebut,” kata Mirna.
Setelah iven tersebut, ia juga mengharapkan dapat membangun pusat ekonomi di area gambut sehingga nanti dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Upaya yang kita berikan bagi petani agar bisa kembali ke desa dan mendapat pengetahuan tentang bertani di lahan gambut. Bagaimana bertani tanpa membakar itu seperti apa dan jenis komoditi seperti apa yang cocok untuk dikembangkan,” katanya menjelaskan.
Selain itu, pihaknya juga merancang kemampuan masyarakat agar mampu berdialog dengan para investor. Namun diakuinya hal ini baru mencoba sebatas mana dapat dilaksanakan oleh masyarakat.
Sementara segi pendanaan, dikatakan Mirna bahwa segala bentuk kegiatan tersebut akan didanai oleh ABPN dan beberapa sponsor.
“Semuanya menggunakan APBN dan sponsor mulai dari penginapan para tamu dari daerah lain dan segala macamnya,” katanya. ant