Dalam memantapkan rasa kecintaan terhadap negara kesatuan republik Indonesia (NKRI), Korem 042/ Gapu adakan siminar dengan sejumlah perguruan tinggi yang ada dijambi dengan tema “meneladani semangat kepahlawanan sultan thaha untuk menghadapi ancaman nilmiliter guna mendukung terwujudnya program Provinsi Jambi tuntas tahun 2021, di gedung Balai Prajurit Korem Selasa (04/10) kemarin.
Kegiatan yang dilaksanakan dibalai prajurit korem 042/gapu yang menghadir sejumlah narasumber yaitu pengamat teroris dan radikalisme dari Universitas Jambi (Unja), Korda Menhan Provinsi Jambi serta Kabid lima badan penyelidikan dan kajian pencegahan terorisme.
Kepala Staff Korem 042/Gapu Letkol. TNI. Tri Haksoro mengatakan kegiatan tersebut merupakan masih dalam serangkaian HUT-TNI ke 71 dengan meneladani kepahlawanan sultan thaha saifudin.
“Sultan Thaha adalah pejuang Jambi, bagi generasi muda agar dapat meneladani nilai juang beliau dalam mengusir penjajah. Karna untuk meraih sesuatu harus harus berjuang dengan tulus tanpa meminta pamrih yang dilakukan oleh sultan thaha,” sebutnya, seusai membuka acara seminar tersebut, Selasa (04/10) kemarin.
Terkait dengan keterlibatan anggota jajarnanya terhadap tindak pidana yang dilakukan, Tri Haksoro mengatakan itu adalah merupakan anggota TNI yang tidak meneladani para pejuang terdahulu yang berjuang dengan gagah berani demi tegaknya NKRI.
Dengan tegas ia katakan jika para anggota dijajarannya terbukti melakukan pelanggaran, seperti terlibat Masaalah PETI maka akan ditindak dengan aturan yang berlaku.
Sementara itu Kepala bidang lima penelitian dan pengendalian Mulawaran, mengatakan saat ini jambi mempunyai potensi akan terjadinya tindakan radikalisme ada 7 kabupaten di provinsi jambi.
“Tapi itu belum kami fubilikasikan, tapi itu haknya BNPT, kami hanya melakukan penelitian sebagai FKPT jambi,” uangkapnya. Setelah itu ia mengatakan akan segera melaporkan hasil penelitian kepihak pemerintah daerah, untuk melakukan tindakan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk tindakan selanjutnya.
“Mungkin caranya melalui pengurangi pengangguran, laksanakan sumberdaya alam yang baik, mungkin selama ini masyarakat lokal tereliminasi,” jelasnya.
Secara metoda ia mengatakan provinsi Jambi dari indikator 56 kerawanan terjadinya tindakan radikalisme dan terorisme jambi ada di 26 ternyata provinsi yang memprihatinkan. “Kalo dilihat dari metodologi nasional jambi sangat memperhatinkan, ada di 26 kerawanan,” ujarnya. Bdh