Kerinci, AP – Sesuai hasil survei dan rekomendasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kerinci di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kerinci beberapa waktu lalu, terdapat 14 Sekolah akan dilakukan Merger atau penggabungan sekolah.
Hal tersebut diakui langsung Kadis Pendidikan Kabupaten Kerinci, Amri Swarta, belum lama ini saat rapat evaluasi realisasi fisik di Kantor Bupati Kerinci.
Dikatakan Amri Swarta bahwa, 14 sekolah yang akan di merger berdasarkan hasil survei dan rekomendasi LKPJ Bupati Kerinci di DPRD Kerinci, akan dilakukan secara secara bertahap. “Untuk saat ini, 5 sekolah kita rekomendasikan ke Dewan untuk Merger,” ungkap Amri
Penjelasan dia, 5 sekolah yang diajukan merger tersebut yakni di Sungai Jambu, Kayu Aro Barat, Koto Mubai, Tanjung Pauh, Pematang Payung Batang Merangin, dan Ambai Sitinjau Laut. “kondisi 5 sekolah ini, selain murid yang kurang, juga ada sekolah yang berdekatan seperti Ambai,” sebutnya.
Lebih lanjut dia, Sekolah yang dilakukan merger merupakan sekolah yang muridnya kurang dari standar sesuai dengan aturan. “Syaratnya 1 lokal minimal harus 20 sampai 22 mirid. Namun ril dilapangan, 1 lokal hanya ada 5 sampai 7 orang. Maka untuk esefeinsi, dilakukanlah merger,” tuturnya.
Pengakuan dia, 5 Sekolah yang akan dilakukan merger ini, efektifnya akan dimulai pada Tahun ajaran 2020. Namun bahannya, telah disiapkan dalam minggu ini, untuk diajukan ke DPRD Kerinci.
Lebih jauh dia, agar tidak berdampak pada sertifikasi Guru pada 5 sekolah tersebut, maka lanjut Amri Swarta, Guru akan dipindahkan ke sekolah yang kekurangan Guru, dan dengan pertimbangan jarak sekolah. “Nanti kita lihat mana sekolah yang dekat, mana sekolah yang kekurangan guru. Sehingga, sertifikasi guru tetap berjalan,” ucapnya.
Dengan adanya rencana merger sekolah, membuat pihak sekolah resah, karena belum lama ini banyak guru mengajukan pindah ke sekolah lain akibat dari isu merger.
Seperti yang disampaikan oleh salah seorang guru sekolah dasar. Pria yang minta tak disebutkan namanya ini mengatakan, imbas dari informasi tersebut sejumlah guru di Kerinci mulai melakukan persiapan jauh-jauh hari sudah mengurus pindah dari tempat mengajarnya yang lama.
“Sebelumnya ada sembilan guru PNS di sekolah kami, kini tinggal tiga. Lantaran ada isu merger sekolah kami,” ungkap salah seorang guru.
Selain itu sebutnya, membuat minat siswa untuk sekolah disekolah yang diisukan akan di merger berkurang. Siswa pun, sudah banyak yang memilih sekolah ke tempat yang lain.
“Karena itu, siswa mulai kurang mau sekolah di sini,” sebutnya. (hen)