Jambi, AP – Puluhan Mahasiswa Unaja (Universitas Adiwangsa Jambi) datangi gedung DPRD Provinsi Jambi, kedatangan mahasiswa tersebut menuntut beberapa poin kepada Dewan guna pihak kampus memenuhi tuntutannya.
Kedatangan mahasiswa Unaja tersebut disambut Anggota Dewan Komisi IV yang diketuai, H. Nasri Umar, SH. MH, dalam pertemuan tersebut, Mahasiwa menyampaikan tuntutan-tuntutannya kepada Komisi IV diantaranya.
Pertama mengubah tenaga kreatif menjadi BEM, transparansi penggunaan keuangan mahasiswa, Pembangunan labor, kebebasan dalam menggunakan almamater, perbaikan pelayanan terhadap mahasiswa, terutama mahasiswa yang tinggal di asrama, Mahasiwa tindak ingin mendapat ancaman DO, inginkan wakil rektor II dan keuangan Dikeluarkan.
Menurut ketua komisi IV kalau universitas lain memakai BEM sebaiknya kampus ini juga menggunakan BEM, permasalahan keungan nanti kita akan tanyakan langsung ke pihak kampus dan begitu juga soal Labor, kalau almamater harus seizin kampus, saya rasa kampus punya alasan kenapa tidak boleh, soal poin-poin yang lain nanti akan kita undang pihak kampus dan mahasiswa dan juga ketua yayasan.
“Kami dewan akan mempasilitasi persoalan ini nanti, kalau tidak ada hal nanti akan kita pertemukan Kamis Minggu depan ini,” ujar Nasri Umar.
Menurut perwakilan Mahasiswa, Eri Rahmadani, Kepada Aksi Post Mengatakan, kami telah melakukan aksi, namun kita tidak dapat kejelasan dari apa yang kami tuntut, bahakan, pihak kampus mengacam menghubungi orang tua mahasiswa, jika kami masih menggelar aksi maka kami akan dikeluarkan dari kampus.
“Kami merasa kami mempunyai kewajuban kita, sementara pasilitas tidak kita dapatkan, kami juga ingin penjelasan pembangunan labor, kapan bisa dibangun, kapan bisa digunakan, dan juga transparansi dana kemahasiswaan,” ujarnya.
Saat ini hampir seluruh mahasiwa keluar dari kampus maupun dari mess, karena kami diancam dikeluarkan, saat ini kami berkumpul di taman dan mencari tempat untuk menginap, “karena kawan-kawan dari luar Jambi kalau yang tinggal di dalam kota tidak begitu sulit,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan, “Lebih baik persoalan ini diselesaikan secara musyawarah, dan jangan sampai ada hal yang tidak kita inginkan, kami siap membantu jika kami nanti diperlukan,” ujarnya.
Pantauan Aksi Post di Kampus Unaja tampak begitu sepi, hanya ada beberapa mahasiwa yang hadir untuk belajar, dan ada salah satu orang tua calon siswa yang ragu akan kedepannya karena adanya persoalan tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, pihak kampus tidak dapat dimintai keterangan, melalui via ponsel, wakil direktur 2, Ade Oktarino mengatakan, nanti akan ditanggapi pesoalan ini, jelasnya. ran