Kualatungkal, AP—Infrastruktur di Desa Tungkal I Kecamatan Tungkal Ilir yang hanya berjarak lebih kurang 10 kilometer dari pusat Pemerintahan Kabupaten Tanjabbar masih memperihatinkan. Buktinya, masih ada sekolah rusak dan jalan yang belum tersentuh pembangunan di desa ini.
Saat ini ada dua madrasah dan dua sekolah dasar negeri di Desa Tungkal I Kecamatan Tungkal Ilir. Rata-rata murid-murid sekolah dasar dan madrasah ini, menetap di Parit 9 RT 16, Parit 11 RT 17 Dusun Makmur.
Akses jalan ke sejumlah sekolah masih cukup memprihatinkan, diantaranya jalan tanah (timbunan lokal). Sekitar satu kilometer yang sudah dilakukan perkerasan, mulai dari Jembatan Parit VII ke arah Parit Sembilan Ilir. Selebihnya masih darurat dan berupa timbunan tanah lokal.
“Di wilayah kami ini, Parit 9 dan Parit 11, setidaknya ada 25 anak yang berjalan kaki ke sekolah setiap hari. Kasihan kalau hari hujan, jalan becek, mau gak mau anak-anak buka sepatu ke sekolah,” kata Ano di kediamannya di Parit 11, Dusun Makmur, Desa Tungkal I.
Kata Ano, warga berharap adanya pembangunan jalan permanen dari pemerintah daerah, meskipun sudah ada kucuran dana dari pusat melalui Dana Desa.
“Ada juga yang sudah sudah dibangun jalan beton, itu pun dari dana desa. Lokasinya kebanyakan di Parit Gantung, Parit VII dan sebagian di Parit VIII. Tapi di tempat kami, belum ada sama sekali jalan beton,” kata Ano.
Adapun beberapa SD di desa ini, antaralain SDN 62 Parit X, SDN 39 Parit VII masih berupa bangunan lama (kayu,red). Begitu juga satu unit Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah yang berlokasi di Parit IX, dinding kelasnya cukup memprihatinkan, sebagian sisi sudah jebol.
“Ada salah satu madrasah yang bangunan rusak berat, sangat prihatin. Di kampung kami, sebagian menyekolahkan anaknya disitu. Ada 30 orang muridnya. Sampai hari ini juga belum diperbaiki,” timpalnya.
Desa Tungkal I merupakan desa yang terletak tak jauh dari wisata mangrove. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Tanjabbar, melalui Dinas PUPR, menggelontorkan pembangunan jembatan penghubung dari Parit IX ke Pangkal Babu, menuju lokasi wisata mangrove. Sebagian lagi, adanya kegiatan pembersihan anak parit melalui bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR.
Untuk diketahui, salah satu megaproyek yang dicanangkan Pemkab Tanjabbar pada tahun ini adalah pembangunan lokasi perkantoran di belakang kantor Bupati Tanjabbar. Mulai dari pembelian tanah senilai RP 1,4 miliar, pembangunan jembatan penghubung Rp 3,8 miliar, pembangunan turap, pembangunan komplek perkantoran bupati senilai Rp 15 miliar.(It)