Muarasabak, AP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), akan meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani. Terutama dalam perbaikan sistem usaha tani, yang akan membawa ke arah peningkatan produktifitas dan pendapat petani, serta taraf hidup dan kesejateraan petani. Kepala BP4K Tanjabtim, H. Badrud Tamam mengatakan, untuk meningkatkan hal tersebut, pengawalan dan pendampingan penyuluh sangat dibutuhkan, agar terciptanya petani yang terampil, maju, tangkas, tangguh dan berwawasan luas.
“Supaya mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi,” katanya, Kamis (06/10) kemarin.
Badrud menjelaskan, untuk meningkatkan produksi dan produktifitas hasil pertanian di Kabupaten Tanjabtim di bagian hulu, berbagai upaya yang dilakukan, diantaranya perbaikan irigasi, bantuan alsintan, sopradi dan berbagai program prsuksi lainnya.
“Selain itu juga, kita telah menerbitkan Perda Nomor 18 Tahun 2013, tentang LP2B seluas kurang lebih 17.000 hektar, untuk mendukung tercapainya swasembada pangan berkelanjutan,” terangnya.
Di bagian hilirnya secara bertahap telah menyerap hasil produksi petani, terutama beras PNS Kabupaten Tanjabtim. Tentunya dengan harga yang layak dan pantas.
“Dengan upaya tersebut diharapkan dapat mendongkrak Nilai Tukar Petani (NTP), sebagai salah satu indikator untuk menilai kesejahteraan petani,” sebutnya.
Untuk mewujudkan itu semua peran serta dan keterlibatan penyuluh di lapangan tentu sangat dibutuhkan, sejarah telah membuktikan hasil gemilang atas program dan motivasi yang tinggi serta kerja keras para penyuluh dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian, yang telah mengantarkan bangsa Indonesia dalam pencapaian swasembada beras pada tahun 1984.
“Bahkan atas prestasi tersebut, memperoleh penghargaan dari Badan Dunia FOA, sehingga dapat merubah citra semula sebagai negara pengimpor beras terbesar di dunia,” tandasnya. fni