Jambi, AP – Kota Jambi gagal menuju Kabupaten/Kota Sehat (KKS) di Provinsi Jambi, ada delapan Kabupaten/Kota yang mengajukan sebagai peserta verifikasi, hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Drs M Dianto, saat membuka persiapan verifikasi lapangan Kabupaten/Kota Sehat di Aula Kantor Dinas Provinsi Jambi, Senin (29/7/2019).
Dianto mengatakan, tidak lolosnya Kota Jambi sebagai peserta verifikasi KKS dikarenakan tidak melengkapi persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak pusat sehingga pihak pusat tidak mengakomodir Kota Jambi sebagai peserta KKS.
“Yang tidak lolos hanya Kota Jambi, karena datanya tidak lengkap menurut penilaian pusat,” ujarnya.
Sebelumnya dikatakannya, delapan Kabupaten Kota di Provinsi Jambi yang mengajukan untuk diverifiaksi yaitu Kota Jambi, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Batang Hari, dan Kabupaten Tanjab Timur.
Kemudian dia berharap agar kabupaten/kota se Provinsi Jambi mempersiapkan diri sebaik-baiknya supaya dinilai layak menjadi Kabupaten/Kota Sehat (KKS).
“Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa kegiatan dalam tatanan yang terintegrasi dan disepakati bersama antara masyarakat dengan pemerintah daerah,” bebernya.
Sekda menjelaskan bahwa pada tahun 2019 ini, dari 202 kabupaten/kota yang mengajukan dokumen ke pusat, ternyata hanya 165 kabupaten/kota atau (81,7%) yang lulus verifikasi lapangan.
Kemudian katanya, pada saat tim pusat melakukan verifikasi lapangan untuk kabupaten dan kota sehat, syaratnya adalah, pertama kabupaten/kota harus memiliki data yang lengkap, data-data yang diperlukan oleh tim pusat yang sudah dikirimkan oleh tim kabupaten dan kota untuk dilakukan verifikasi data.
Kemudian harus ada sekretariat, pejabat yang harus hadir yaitu Sekda, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kesra, para pejabat ini juga harus ada di tempat, jadi saat tim datang paling tidak mereka nanti melakukan dialog dan tanya jawab dengan para pejabat terkait apa yang sudah diperbuat sehingga mereka layak untuk mendapatkan predikat menjadi kabupaten dan kota sehat.
“Lalu nanti mereka akan meninjau ke lapangan apakah itu ke Puskesmas ke wilayah, desanya atau kampungnya, akan melihat tempat pembuangan akhir sampah, apakah kabupaten/kota itu atau wilayah perkotaan sudah punya, yang layak untuk dikategorikan sebagai kota sehat untuk di tahun 2019,” terang Sekda. (Tim)