Kualatungkal, AP – Keberadaan Pasar Obral di Jalan Sriwijaya Kelurahan Patunas Kabupaten Tanjab Barat yang digelar oleh pemkab Tanjab Barat dalam rangka memeriahkan HUT tanjab Barat ke- 54 dan HUT Ri ke-74 tahun 2019, dikeluhkan pedagang lokak.
Pasalnya, sebagian besar pedangang berasal dari luar daerah kualatungkal. Jelas kondisi ini menuai keritikan dari pedagang asal Kualatungkal.
Supriyanto salah satu pedagang mengaku kecolongan lantaran tak mengetahui adanya pasar obral yang di buka oleh pemkab. Menurutnya, dalam hal ini pemkab dinilai kurang proaktif dan terkesan sepihak tanpa ada sosialisasi terhadap pedagang lokal.
“Ini sama saja membunuh pedagang lokal, kita jadi penonton di wilayah sendiri. Seharusnya pemkab peka dengan kondisi ini dan utamakan pedagang lokal, jangan pedagang luar yang di utamakan,” ujarnya kesal.
Sementara itu, dari pengakuan salah satu pedagang asal kota Jambi yang tengah sibuk merapikan barang daganganya mengatakan jika ia tidak sendiri. Kata dia ia bersama rekan seprofesi sudah mengetahui bakal ada pembukaan pasar obral di Kualatungkal.
“Informasi ini kami dapat dari rekan kami di sini, makanya kami ke sini. Hampir setiap ada pasar obral kami berjualan di sini. Contoh kalau lebaran,” ungkap pedagang berdarah minang ini.
“Kami tinggal di Jambi, tapi kami kemana-mana berjualan, asal ada pasar obral kami ikuti,” tuturnya.
Sayangnya, jumlah pasti pedagang yang membuka lapak belum diketahui. Pasalnya kepala dinas Koprindag tanjab Barat belum bisa dimintai keterangan. (Her)