Jambi, AP – Komandan Satgas (Dansatgas) Karhutla yang juga sekaligus Danrem 042 Gapu/Jambi, Kolonel Arh Elphis Rudy, mempertanyakan dua Kabupaten Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) dan Barat (Tanjabar) tidak menaikkan status siaga Karhutla di daerahnya yang cukup banyak titik api saat ini.
Kedua Kabupaten Tanjabbar dan Tanjabtim merupakan kabupaten yang memiliki titik api paling banyak di antara kabupaten lainnya di Provinsi Jambi, namun mereka tidak menetapkan status siaga dan ini menjadi pertanyaan saya kenapa mereka tidak menetapkannya, kata Elphis Rudy, Senin, (30/07).
“Kenapa dua kabupaten ini tidak menetapkan status siaga Karhutla padahal titik api di sana paling banyak,” kata Elpis kepada wartawan di Makorem.
Menurutnya kebakaran yang terjadi di dua kabupaten itu banyak berada di kawasan gambut dan ada beberapa titik yang memang berada di posisi gambut.
Dia menegaskan saat ini telah menyiapkan personil penuh untuk mengatasi karhutla. “Personil sudah siap, sewaktu waktu siap ke lapangan,” ujarnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan BMKG Jambi dari sensor modis Satelit Terra dan Aqua serta Suomi NPP di Provinsi Jambi pada Senin (29/07) update pukul 16.00 WIB terpantau 19 titik panas atau hotspot.
Delapan titik panas terpantau di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi, kemudian di lima titik di Kecamatan VII Koto dan Sumay Kabupaten Tebo.
Sedangkan di Kabupaten Tanjabbar terpantau tiga titik di Kecamatan Sadu dan di Senyerang Kabupaten Tanjabbar. Sementara di Merangin dan Sarolangun masing-masing satu titik yakni di Kecamatan Sungai Manau dan Kecamatan Cermin Nan Gadang.
Sedangkan di provinsi lain di Sumatera, titik panas di Riau paling banyak yakni 39 titik, disusul Bangka Belitung 16 titik. Lampung dan Sumatera Selatan masing-masing delapan titik, kemudian Sumbar dan Sumut masing-masing enam titik dan di Kepulauan Riau tiga titik. ant