Jambi, AP – Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto, menegaskan keberadaan lahan gambut mendapat perhatian khusus dari pemerintah dalam upaya penanganan dan pemanfaatan lahan gambut yang disampaikannya saat membuka Lokalatih Pengembangan BUMDes dan Ekonomi Desa Peduli Gambut Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan yang berlangsung 5-8 Agustus 2019 di Rumah Kito Resort Hotel, Senin (05/08).
Keberadaan lahan gambut saat memasuki musim kemarau atau masa kering sangat mudah terbakar menyebabkan polusi udara yang sangat buruk bagi kehidupan manusia dan kondisi tersebut pernah terjadi kurun waktu 2015 dan 2016 dimana masyarakat Jambi terpapar asap akibat kebakaran lahan dan hutan khususnya di lahan gambut,”Potensi lahan gambut harus dilindungi terutama bagi desa yang berada dikawasan gambut dan pemerintah mendukung program penanganan dan pemberdayaan masyarakat kawasan gambut,” ujar Sekda.
Badan Restorasi Gambut menargetkan 2 juta hektar kawasan gambut yang terdegradasi di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Papua dipulihkan dalam kurun waktu 2016-2020,”Mempertahankan kawasan gambut dan mendukung anggaran membentuk Badan Restorasi Gambut dengan kebijakan program pertanian, perikanan,peternakan, insentif untuk masyarakat yang berada di kawasan gambut,” jelas Sekda.
Anggaran besar yang digelontorkan guna menjaga dan memanfaatkan kawasan gambut bagi kehidupan masyarakat dibeberapa provinsi dengan pembuatan sekat kanal, bantuan sumur bor, bantuan ternak serta program peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dikawasan gambut,”Ajukan data konkrit desa untuk membuat program yang tepat dan pembiayaan akan dapat dijembatani,” kata Sekda.
Menurut Sekda Lokalatih yang diikuti 12 desa dari Provinsi Sumatera Selatan dan 8 desa dari Provinsi Jambi mengemban tugas membawa manfaat bagi desa agar potensi daerah gambut dapat terangkat,”Keberhasilan 1000 hektar padi dilahan gambut Kalimantan Barat menunjukkan kemampuan pemanfaatan dan tentunya melalui tahapan pembelajaraan yang serius karena lahan gambut memiliki tingkat keasaman yang tinggi,” tegas Sekda.
Untuk daerah Tanjung Jabung Barat telah ada bahkan masyarakat sudah lama menanam kopi liberika dilahan gambut yang saat ini mendapat respons positif dengan tingginya permintaan akan kopi lahan gambut yang memiliki citarasa khas bahkan telah memiliki hak paten kopi Liberika Tungkal Komposit.
Sekda menambahkan dirinya mendapat kabar langsung dari menteri yang mengabarkan pemberitaan dari negara Jiran Malaysia mengenai beberapa wilayah provinsi di Malaysia sudah kedatangan tamu dari Indonesia berupa asap,”Asap sudah sampai ke Malaysia dan ini sudah membuat kegelisahan di negara-negara tetangga mengenai dampak langsung dari kebakaran hutan terutama dikawasan gambut,” ujar Sekda.
Menyelamatkan dan menjaga lahan gambut memerlukan upaya bersama terutama masyarakat dikawasan gambut dengan mengurangi berbagai resiko kebakaran serta pemanfaatan lahan gambut bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dinamisator Badan Restorasi Gambut Jambi Diki Kurniawan menyampaikan lokalatih pengembangan BUMDes memberikan pemahaman terkait pembasahan kembali lahan gambut agar tidak mudah terbakar juga melakukan penanaman kembali dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat,”Program desa peduli gambut, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mencegah penghancuran gambut dan upaya bebas kebakaran hutan dan lahan,” ujar Diki Kurniawan.
Kebakaran lahan gambut yang melanda Provinsi Jambi pernah terjadi dengan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan masyarakat terutama anak-anak yang memerlukan kerjasama dan kepedulian bersama menjaga dari bahaya kerusakan dan kebakaran lahan gambut. hms