Kualatungkal, AP – Anjloknya harga Komoditi Kelapa dalam dikalangan Petani yang terjadi dalam sebulan terahir membuat para petani kian menjerit.
Dengan harga Rp 500 hingga 800 perbiji, membuat petani kelapa harus urungkan niat memanen buah kelapa karna dinilai merugi.
Salah satu petani kelapa dalam Rt 11 Desan Sungai Limun Kecamatan Tungkal Ilir, MusIimin menceritakan anjloknya harga kelapa dalam tidak seimbang dengan biaya perawatan kebun baik pemupukan hingga proses penen.
“Jangankan untuk kebutuhan sehari hari, dengan harga semurah itu beli pupuk tidak mencukupi. Masa panen 2 atau 3 bulan, yang ditunggu harganya Rp 500 atau 800 perbiji, pengeluar lebih besar dari pendapatan.” Keluhnya.
Diceritakanya, untuk petani kelapa dalam yang berada di pinggir jalan atau tidak terlalu jauh dari dihargai Rp 800 perbiji dengan alasan kos tranportasi. Sedangkan bagi petani yang memiliki kebun di dalam atau jauh dari jalan hanya dihargai Rp 500 perbiji .
” Tetap saja kami bersyukur karena inilah yang kami miliki. Semua guna menopang boaya hidup dan pendidikan ke 3 anak saya.” Tukasnya.
Sedangkan kepala Dinas Koprindag Tanjab Barat Safriwan mengaku belum mendapat informasi terkait turunya harga komoditi kelapa dalam di tingkat petani.
” Ini selalu terjadi jika memasuki hari hari besar seperti ini, apa lagi mau lebaran, harga kepala dalam turun di tingkat petani. Ini sama saja dengan harga cabe bawang dipasaran yang ikut naik, sementara fi tingkat petani harganya turun.” Katanya saat dihubungi via ponselnya kemarin Kamis (8/8).
“Kita akan cari tau penyebab anjloknya hara di tingkat petani, kita akan koordinasi dengan dinas Perkebunan. Atau mungkin ada wilayah yang tengah panen raya hingga harga terjadi persaingan harga di tingkat pengepul, kita cari tau, nanti saya hubungi lagi” tutupnya. (Her)