Kualatungkal, AP—Dari 13 kecamatan di Kabupaten Tanjabbar, belum seluruhnya terlalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) dari Tebing Tinggi yang bersumber air baku Teluk Pengkah. Hal ini menjadi PR bagi pemimpin di daerah ini pada periode mendatang.
Kepala Dinas PUPR Tanjabbar Ir Andi Achmad Nuzul menuturkan, bahwa ada beberapa kecamatan yang tidak kedapatan lintasan pipa dari Tebing Tinggi.
Kecamatan yang dimaksud adalah Seberang Kota, Betara, Kualabetara. Kata Andi Nuzul, beberapa wilayah diatas masih perlu direncanakan untuk pembangunan intake baru dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan distribusinya.
“Betul untuk di beberapa kecamatan ada yang belum dilalui IPA Tebing Tinggi. Tapi untuk wilayah yang sudah dilalui perlu pipa distribusi utk ke sambungan rumah. Seperti di Senyeang, Desa Purwodadi,” kata Andi.
Dikatakan Andi, kapasitas sumber baku Teluk Pengkah tidak mampu memenuhi kebutuhan air untuk Kecamatan Betara dan Kecamatan Seberang Kota. Dgn kapasitas 200 liter/detik yang dikirim dari IPA Tebing Tinggi, hanya bisa menyuplai untuk kecamatan yang dilalui jalur pipa sampai ke Kota Kualatungkal.
Mengenai anggaran lanjutan air bersih untuk tahun 2020, Dinas PUPR melalui Bidang Cipta Karya belum mengusulkan anggaran tambahan.
“Mungkin pada tahun yang akan datang akan diusulkan lagi karena masih ada beberapa wilayah kecamatan belum tersedia air bersih. Terutama sambungan ke rumah-rumah,” tukasnya.
Terpisah, Direktur PDAM Tirta Pengabuan beberapa waktu lalu menyampaikan jika jaringan SR ke pelanggan masih banyak yang perlu dibangun di dalam kota.
Pihaknya berencana menggaet anggaran dari provinsi untuk pembangunan pipa Sambungan Rumah (SR), sepanjang tujuh kilometer.
“Kita juga berjuang, untuk mendapatkan anggaran provinsi ataupun pusat,” ungkapnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, penyaluran air bersih yang bersumber dari Teluk Pengkah Tebing Tinggi ke pelanggan di Kualatungkal dan sekitarnya butuh proses yang panjang. Meski air sudah sampai ke Parit Panting, dipastikan pembersihan pipa membutuhkan waktu yang lama.
Disamping itu, kelistrikan di reservoar yang berada di Senyerang juga menjadi kendala. Tak heran untuk uji coba saja, menghabiskan 100 liter solar di satu boster untuk mendorong air ke penampung berikutnya.
Belum bisa dipastikan kapan air dari Tebing bisa disalurkan ke pelanggan di Kualatungkal, lantaran menunggu kesiapan teknis dari Dinas PU.(It)