Kerinci, AP – Bupati Kabupaten Kerinci melakukan Launching 1.506 pemasangan gratis Pemasangan baru PDAM bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), pada hari Rabu (4/9) kemarin.
Bertempat dilapangan bola kaki Desa Siulak Kecil, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Launching ditandai dengan pengguntingan pita dan pemukulan kendi di pipa PDAM.
Direktur PDAM Tirta Sakti Kerinci, Andi Triputra, mengatakan bahwa pemasangan gratis 1.506 sambungan rumah untuk MBR ini, merupakan program Tiga Kementrian yakni PUPR, Keuangan, dan Bappenas. Dengan tujuan untuk mencapai cakupan pelayanan kepada MBR, dalam mencanangkan program pusat, 100 persen mencukupi air minum.
“Tahun ini, berjunlah 1.506 sambungan MBR. Ini tersebar diseluruh Kabupaten Kerinci, di 7 cabang. Ini juga bertujuan, untuk meringankan beban masyarakat. Karna sambungan baru, memakan biaya mencapai 1,1 juta. Namun dalam MBR ini gratis, sementara rekening tiap bulan wajib dibayar,” ungkapnya.
Dikatakannya, program hibah air minum ini tidak terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari Bupati kerinci. Karna syarat utama yakni, surat pernyataan Pemkab Kerinci ke Pemerintah pusat, sebagai minat penerima hibah. Dan kesedian Pemkab Kerinci, menyediakan dana sebagai pengganti.
Hibah air minum per Desa ini kata Dirut, akan berlangsung sampai Tahun 2024. Untuk itu, dirinya sangat berharap dukungan, bantuan, dan bimbingan dari Bupati kerinci. “Hibah air minum perkotaan ini sudah berlangsung dari 2017,” bebernya.
Deki, PJS Kepala Desa Padang Jantung, mewakili masyarakat penerima manfaat mengatakan ucapan terima kasih kepada Pemkab Kerinci pemasangan gratis 1.506 sambungan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Bupati Kerinci, Adirozal, dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini merupakan program pemerintah. Biasanya, pemasangan menghabiskan biaya 1 juta lebih, tapi ini gratis. “jangan pernah ada pungutan, karna sambungan ini merupakan sambungan untuk keluarga berpenghasilan rendah,” tegas Bupati.
Namun perlu diketahui kata Bupati, nyambung kerumah yang gratis. Namun biaya pemakaian perbulan, tetap dibayar. “bagi yang belum menerima, agar bersabar, karna program ini, sampai dengan Tahun 2024,” pungkasnya.(hen)