Jambi, AP – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung (HMI, PMII, KAMMI, IMM, GMNI, dan GMKI) kembali mengeruduk Gedung DPRD Provinsi Jambi, Kamis (26/09/19).
Dalam orasinya, Mahasiswa mengatakan akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang mengakibatkan musibah kabut asap di Jambi, membuat banyak masyarakat terbaring sakit.
“Bahkan Ibu-ibu dan anak – anak berbaring sakit karena kabut asap, kemana wakil kita. Kami ingin Wakil Rakyat keluar menemui kami disini,” kata para pendemo.
Dari pantauan dilokasi, para mahasiswa menuntut, yaitu :
1. Mendesak pemerintah Provinsi jambi dan kabupaten untuk segera menyalurkan bantuan kebutuhan logistik yang mendesak.
2. Meminta kasus karhutla tidak di politisasi.
3. Meminta pemerintah menfasilitasi terselenggarkanya audiensi cipayung plus dengan kapolda, dandrem, DPRD Provinsi Jambi dan perusahaan yang terlibat masalah karhutla dan menyampaikan secara transparan dalam jangka waktu satu minggu terhitung dari hari ini.
4. Mendesak pemerintah provinsi Jambi membuat rancangan jangka panjang mengenai pencegahan penindakan dan pemanfataan.
5. Meminta pemerintah provinsi Jambi dan DPRD Provinsi Jambi merekomendasikan kepada pemerintah Pusat agar perusahaan yang terbukti melakukan pembakaran untuk di cabut izinnya.
6. Mendesak pemerintah membuka seluruh data terkait dengan hutan yang terbakar dan pelaku pembakaran hutan.
7. Mendesak DPRD provinsi membuat peraturan daerah terkait dengan lahan yang terbakar untuk tidak dikelola selama empat tahun.
Tidak hanya itu saja ratusan para pelajar yang mengaku berasal dari STM atau SMK Negeri 3, turut ikut dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh mahasiswa Cipayung.
Pantauan di Lokasi para pelajar saat mendatangi kantor gubernur mereka disambut baik oleh mahasiswa Cipayung.
“Kami sangat mengapresiasi perjuangan adek-adek dari STM ini,” ucap Bobi yang mengatasnamakan mahasiswa Cipayung ini.
Bobi juga mengatakan para pelajar yang ikut unjukrasa ini murni tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” pungkasnya.
Sebelumnya para pelajar ini sempat disuruh pulang dan disuruh kembali kesekolah oleh aparat kepolisian, akan tetapi para pelajar ini tetap ikut unjukrasa bersama mahasiswa Cipayung. (Rul)