Jambi, AP – Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum berharap agar pameran kain tradisional Nusantara bisa mendorong tumbuh kembangnya ekonomi kreatif, dan ekonomi kreatif sangat penting dalam pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Supaya ekonomi kreatif bisa bertumbuh dengan baik, maka pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dituntut mampu bersaing di era digital, era industri 4.0. Hal tersebut dikemukakan Fachrori saat membuka Pameran Nasional Kain Tradisional Nusantara, di Museum Siginjei Jambi, Selasa (17/09/2019), dengan tema “Kain Tradisional Nusantara Merajut Kebhinnekaan dan Pemersatu Bangsa.”
Turut hadir dalam pembukaan pameran tersebut, Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hj Rahima Fachrori, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Dr.Rahardi Ramelan, unsur Forkopimda Provinsi Jambi, Kepala Museum se Indonesia, para OPD lingkup Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi.
Fachrori mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat atas kepercayaan yang diberikan kepada Provinsi Jambi sebagai tuan rumah Pameran Nasional Kain Tradisional Nusantara.
Fachrori mengatakan, sangat penting memupuk semangat persatuan dalam bingkai kebhinnekaan, keunikan, dan keanekaragaman, tercermin pada kebudayaan tradisional yang terwujud dalam bentuk gagasan, ide dan nilai-nilai luhur yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, sebagai puncak kebudayaan daerah yang memperkokoh dan memperkaya khasanah kebudayaan Indonesia.
“Setiap daerah di Indonesia mempunyai ciri khas masing-masing, seperti kain tradisional yang merupakan salah satu warisan dari leluhur yang mempunyai nilai budaya yang tinggi, dimana kegunaan kain tradisional pada zaman dahulu hanya digunakan sebagai status sosial di masyarakat, namun seiring berjalannya waktu hingga zaman yang modern, kain tradisional dapat digunakan oleh siapa saja tanpa memandang status sosial,” lanjut Fachrori.
Lebih lanjut Fachrori menjelaskan, dalam pembuatan kain-kain tradisional Indonesia mempunyai makna tersendiri, kain-kain tradisional Indonesia sudah dikenal sejak zaman dahulu dan sangat beragam, seperti Batik Jambi, batik dari Jawa, tenun, songket, sulaman benang emas serta bordir dari berbagai daerah di Indonesia.
Fachrori mengemukakan, Pemerintah Provinsi Jambi juga terus berupaya mengembangkan ekonomi kerakyatan yang tidak menghilangkan nilai budaya aslinya, dengan melakukan pemberdayaan terhadap usaha kecil dan menegah serta koperasi.
“Mari kita dukung dan ramaikan bersama kegiatan Pameran Nasional Kain Tradisional Nusantara tahun 2019. Teruslah berkarya dan manfaatkan setiap peluang ekonomi kreatif dengan menampilkan kualitas yang lebih baik, tanpa meninggalkan warisan leluhur. Saya yakin dengan karya yang berkualitas akan dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh masyarakat dari genersi ke generasi,” pungkas Fachrori.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili Kepala Museum Nasional, Siswanto, MA menyampaikan, keberadaan museum ditengah-tengah masyarakat sangat penting, dan diperlukan gerakan bersama untuk menjadikan museum sebagai salah satu tujuan wisata budaya yang menyenangkan. “Di dalam museum tersimpan berbagai aset budaya bangsa yang tidak ternilai harganya, dapat dikembangkan dan dimanfaatkan terus-menerus untuk tujuan pembelajaran, penelitian, sekaligus sebagai sarana rekreasi yang edukatif,” kata Siswanto.
Siswanto menyatakan, Pemerintah Pusat melalui Dirjen Kebudayaan Kemendikbud telah mengupayakan DAK Non Fisik BOP Museum dan Taman Budaya tahun 2019, mulai disalurkan ke seluruh daerah untuk 111 museum dan 20 Taman Budaya di Indonesia. “Tahun 2020 mudah-mudahan dapat dilanjutkan. Gunakanlah DAK Non Fisik tersebut dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan aturan dan petunjuk teknisnya,” tegas Siswanto.
Sebelumnya, Ketua Panitia, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Ujang Hariadi menyampaikan, Pameran Nasional Kain Tradisional Nusantara merupakan event tahunan seluruh provinsi di Indonesia, didukung oleh Kemendikbud melalui Dirjen Kebudayaan Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman, dan tahun ini Provinsi Jambi dipercaya sebagai tuan rumah.
Ujang mengatakan, tujuan dilaksanakan pameran kain tradisional pada 17 – 21 September 2019 di Museum Siginjei Jambi adalah sebagai upaya memperkenalkan dan menyebarluaskan informasi tentang kain tradisional Nusantara kepada masyarakat luas, serta melestarikan kain tradisional Nusantara dan memotivasi masyarakat serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya bangsa, khususnya kain tradisional Nusantara. (hms)