Jambi, AP – Dibawah kepemimpinan Drs H Usman Ermulan, MM Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jambi kembali bangkit untuk perubahan bagi petani di Jambi.
Hal itu terbukti dengan suksesnya beberapa program pertanian HKTI Jambi, diantaranya program budidaya bawang putih di Jangkat, Kabupaten Merangin, Jambi.
Budidaya bawang putih sukses dikembangkan diatas puluhan hektar lahan tidur milik petani, hal ini bagi sebagian petani di Jangkat merupakan penghasilan baru dari komoditas tersebut.
Tidak hanya itu, pada akhir tahun 2018 lalu HKTI Jambi juga sukses membudidayakan tanaman jagung dengan teknologi Budidaya Jenuh Air (BJA) dikawasan pasang surut di Kabupaten Tanjabtim, Jambi.
Jenis tanaman jagung dengan teknologi BJA mampu melipatgandakan hasil panen, jika semula hanya 2 ton perhektar sekarang bisa menghasilkan rata-rata panen hingga 6 ton perhektar.
Mantan DPR RI dua priode di Komisi Keuangan ini mengaku saat ini HKTI Jambi tengah mengembangkan budidaya kacang koro dibeberapa wilayah di Jambi.
Menurutnya, Kacang koro memiliki peluang pasaran yang menjanjikan dengan memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Selain itu, ditengah mahalnya harga kacang kedelai imfor, kacang koro bisa juga digunakan sebagai bahan baku pada pembuatan tempe dan tahu.
Mantan Bupati Tanjabbar dua priode ini melihat tanaman kacang koro sangat mudah dikembangkan, apa lagi dibudidayakan dengan sistem tumpangsari antara tanaman karet dan sawit.
Mengingat saat ini diakuinya komoditi andalan bagi masyarakat Jambi itu belum memberikan angin segar bagi petani. Sehingga perlu ada solusi antara lain dengan tanaman tumpangsari tersebut.
“Kita setiap hari memikirkan dan melakukan tindakan agar tarap ekonomi para petani di Jambi terus meningkat. Komoditas ini memiliki peluang yang baik, pembudidayaanya tidak sulit seperti gangguan hama,” ujarnya kepada Aksi Post, Minggu (20/10/2019).
Tidak hanya itu, untuk mensupport pembudidayaan kacang koro serta menampung hasil panen petani, Ketua HKTI Jambi ini nantinya akan mendorong berdirinya pabrik tepung berbahan kacang koro.
Sebelumnya, keberhasilan budidaya kacang koro dibuktikan oleh Baharuddin salah satu anggota HKTI Kabupaten Merangin sekaligus merupakan pensiunan TNI tersebut.
Baharuddin mengaku, diatas lahan seluas satu hektar mampu menghasilkan hingga 8 ton dengan bibit yang ditanami sebanyak 30 Kg selama masa tanam hingga empat bulan kedepan.
Selain itu disebutkannya, komoditi kacang koro nyaris tidak memiliki hama, seperti hama babi, tikus dan beberapa hama lainnya yang tidak mau mengusiknya.
Maka dari itu, senada dengan Ketua HKTI Jambi, Usman Ermulan, Baharuddin berharap sebagai langkah strategis untuk menciptakan kegairahan petani harus disupport dengan keberadaan pabrik tepung yang berbahan baku dari kacang koro di Jambi.
“Harapan kita bahwa Jambi harus punya pabrik pengelola tepung kacang koro ini, sehingga muaranya nanti untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Kemudian Baharuddin juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan pihak penampung kacang koro dari Jawa. (Budi)