AKSIPOST.COM — Usman Ermulan, Mantan Anggota DPR RI tiga priode di Komisi Keuangan menyambut baik upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menampung hasil karet petani termasuk di Provinsi Jambi.
“Kabar ini tentunya kabar bahagia untuk petani karet, khususnya petani karet di Jambi. Dan ini terus kita desak agar terealisasi rencana tersebut,” ujarnya Rabu (3/6/20).
Menurut mantan Bupati Tanjabbar dua priode ini, sebelumnya sudah berupaya memberikan masukan kepada pemerintah, terlebih lagi kepada pemerintah daerah Jambi untuk mencari solusi dalam mengatasi keterpurukan harga komoditi karet hingga saat ini.
Pasalnya, hingga saat ini harga komoditi yang menjadi unggulan di Provinsi Jambi tersebut terus mengalami penurunan harga. Padahal, sebagian besar masyarakat Jambi adalah berprofesi sebagai petani karet.
“Pemerintah jangan hanya terpaku kepada penjualan Crumb rubber saja, pemerintah harus mencari sosuli agar harga karet ditingkat petani meningkat, seperti menjadikan karet sebagai bahan campuran aspal,” imbuhnya.
Terlebih lagi pada saat pandemi COVID-19 saat ini, Usman bilang pemerintah harus mencari solusi kongkrit, ia berpendapat pemerintah harus komitmen pemanfaatan karet pada komponen insfartruktur.
“Seperti mendirikan hilirisasi karet sebagai langkah strategis, menbangun pabrik vulkanisi, perlu dikedepankan untuk memecahkan permasalahan kemerosotan harga karet di petani saat ini,” ungkapnya.
Selain anjloknya harga karet dunia saat ini, ia menilai jatuhnya harga komoditi karet ditingkat petani saat ini diakibatkan terlalu panjangnya tataniaga karet di Jambi. Bahkan ia menyebutkan, memiliki selisih harga yang sangat signifikan hingga mencapai 160 persen dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan KK 100 persen.
“Untuk permasalahan ini pemerintah harus berani menutup mata rantai tersebut. Banyaknya mata rantai yang bermain salah satu tertekannya harga karet saat ini selain jatuhnya harga global,” bebernya.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya siap membeli 12.500 ton karet petani dari sembilan provinsi produsen utama untuk bahan campuran aspal karet.
Menurut Basuki, sembilan produsen utama karet tersebut antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan termasuk di Jambi.
Selain membeli karet langsung dari petani untuk bahan aspal karet, Kementerian PUPR juga siap membeli resin produksi Perhutani sebanyak 834 ton untuk pengecatan marka jalan.
Rencananya 834 ton resin produksi dari Perhutani tersebut akan digunakan oleh Kementerian PUPR untuk pengecatan marka jalan di 17 provinsi.
“Pembelian karet dari petani serta resin produksi Perhutani tersebut merupakan bagian dari program refocussing Kementerian PUPR terkait dampak pandemi COVID-19,” katanya.
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut pembelian karet secara langsung dari petani untuk aspal karet sebagai langkah mitigasi terhadap dampak negatif COVID-19 yang membuat produksi komoditas perkebunan tersebut sulit diserap pasar.
Menteri Basuki mengatakan mekanisme pembelian aspal karet tersebut akan dilakukan oleh Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR di sejumlah daerah, seperti Medan, Palembang, Padang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan dan daerah lain penghasil karet.
Penggunaan aspal karet untuk preservasi jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi jalan nasional, salah satunya di ruas Ciawi-Sukabumi, Jalan Nasional Bts. Karawang-Cikampek, Jalan Nasional Lintas Tengah Jawa ruas Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara, dan Jalan Nasional Ruas Muara Beliti-Bts Kabupaten Musi Rawas-Tebing Tinggi-Bts Kota Lahat.
Penulis: Budi Harto