Tanjab Timur, AP – Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut.
Seperti bayi yang baru lahir, memang ia sudah memiliki antibodi alami yang disebut kekebalan pasif. Antibodi tersebut didapatkan dari ibunya saat bayi masih di dalam kandungan. Akan tetapi, kekebalan ini hanya dapat bertahan beberapa minggu atau bulan saja. Setelah itu, bayi akan menjadi rentan terhadap berbagai jenis penyakit.
Imunisasi bertujuan untuk membangun kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, dengan membentuk antibodi dalam kadar tertentu. Agar antibodi tersebut terbentuk, seseorang harus diberikan vaksin sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Untuk jadwal imunisasi sendiri, tergantung jenis penyakit yang hendak dicegah. Sejumlah vaksin cukup diberikan satu kali, tetapi ada juga yang harus diberikan beberapa kali, dan diulang pada usia tertentu. Vaksin dapat diberikan dengan cara disuntik atau tetes mulut.
Saat ini, ketersediaan vaksin polio jenis IPV untuk imunisasi bayi mengalami kelangkaan di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur). Hal ini terjadi sudah sejak beberapa bulan yang lalu.
“Kelangkaan ini sudah terjadi di pusat, terakhir IPV ini stoknya masuk ke Tanjabtim sekitar bulan September tahun 2019 yang lalu,” ujar Kadis Kesehatan Tanjab Timur, Ernawati, melalui Kabid P2P, Jumati, baru baru ini.
Jumiati juga menjelaskan, vaksin IPV ini sendiri merupakan salah satu tahapan dalam imunisasi bayi yang akan dilaksanakan sesuai dengan tingkatan proses imunisasi.
“Dahulu yang sering dipakai polio jenis tetes, akan tetapi IPV ini dilakukan dengan cara disuntik dan dianggap lebih bagus lagi. Kekosongan ini memang terjadi di pusat, untuk IPV ini merupakan program tahun 2019,” katanya.
Sementara itu, Riza, petugas bagian imunisasi Puskesmas Muara Sabak Barat saat diwawancarai mengatakan, kekosongan vaksin IPV ini sudah terjadi sejak bulan Mei 2020 ini.
“Dalam tahun 2020 ini vaksin tersebut pernah tersedia di Puskesmas ini, akan tetapi sejak Tiga bulan terakhir mengalami kekosongan. Sebelumnya ada juga masyarakat yang melakukan suntikan IPV ini di rumah sakit swasta dengan cara membayar, dengan kisaran harga 500 sampai 800 ribu. Tetapi kalau di pihak Puskesmas atau Posyandu vaksin ini stoknya ada, masyarakat bisa mendapatkannya secara gratis,” Riza menjelaskan.
Penulis: Hifni