Jakarta, AP – Pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno berharap teknologi “clean energy” atau energi terbarukan dapat dikembangkan di Indonesia, sehingga dapat memacu geliat teknopreneur dan industri otomotif nasional ke depannya.
“Pengembangan teknologi industri di Indonesia yang menjadi mimpi almarhum BJ Habibie, harus terus diperjuangkan,” kata Sandiaga.
Pesan BJ Habibie tersebut membuka webminar Inotek Foundation bertajuk “Seribu Teknopreneur, Seribu Pekerjaan” dari Jakarta, Kamis 25 Juni 2020.
Terlebih, peluang usaha atas kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah terjalin sejak tahun lalu. Lewat kerjasama tersebut, berharap teknologi clean energy atau energi terbarukan dapat dikembangkan di Indonesia, sehingga dapat memacu geliat teknopreneur dan industri otomotif nasional ke depannya.
“Seperti diketahui, industri otomotif dapat merangkul banyak UMKM dan talenta-talenta muda Indonesia,” kata Sandiaga.
Dia berharap ke depannya tidak hanya akan mendorong “clean energy”, tetapi juga mendorong industri otomotif ramah energi. Dirinya mengutip pesan mendalam yang disampaikan BJ Habibie, yakni Indonesia memiliki akses energi baru dan terbarukan yang luar biasa. Oleh karena itu, Indonesia harus bisa menambah jam kerja produktif walau di tengah pandemic.
“Semoga ke depannya terjalin hubungan yang baik antara Korea dan Indonesia, sehingga tercipta peluang dan lapangan pekerjaan yang lebih luas, khususnya dalam pengembangan UMKM di Indonesia,” kata Sandiaga.
Guna memuluskan harapan, Sandi mengungkapkan terdapat dua target yang harus dicapai para teknopreneur, antara lain bekerja dengan kaum milenial. Sebab, sekitar 50 persen lebih industri di Indonesia kini didukung oleh mereka yang berusia di bawah 35 tahun.
“Milenial akan menjadi fokus utama teknopreneur,” ungkap Sandi.
Target selanjutnya adalah bekerja dengan kaum perempuan. Sebab berdasarkan kajian, kaum perempuan memberikan dorongan penciptaan lapangan ekonomi di akar rumput. Sehingga, inovasi tepat guna harus dikembangkan dan diterapkan dalam pengembangan UMKM.
“Kita akan fokus di area di luar urban, karena Covid-19 ini memicu peningkatan penggunaan teknologi dan kaum perempuan kuncinya,” katanya. (Red)