Makasar, AP – Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Prof Yusran Yusuf bakal diganti. Rencananya Kamis ini serah terima jabatan atau pelantikan tapi karena waktu yang mepet, ditunda Jumat siang ini 26 Juni 2020. Rencana penggantian penjabat wali kota Makassar ini dibenarkan oleh Yusran sendiri.
“Itu bukan isu, itu benar adanya. Rencana tadi sertijabnya tapi karena waktu tidak memungkinkan maka ditunda sampe besok, usai Salat Jumat,” kata Yusran kepada awak media saat memberikan keterangan di posko Covid-19 Makassar, Kamis 25 Juni 2020.
Dengan penggantian ini Yusran yang berlatar belakang akademisi, hanya memegang Kota Makassar selama 45 hari. Sebelumnya, dia menggantikan penjabat lama, Iqbal Suhaeb pada 13 Mei lalu. Belum ada Wali Kota Makassar definitif, menunggu hasil Pilkada 2020.
Yusran yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Makassar mengaku belum bertemu langsung Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan SK pergantian juga belum diterima. Info penggantian dirinya diketahui dari penyampaian resmi Sekretaris Provinsi ke Sekretaris Kota.
Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah diundang ke istana membahas mengenai masalah nasional termasuk wabah Covid-19.
“Intinya bahwa Kota Makassar belum bisa dikendalikan dan penjabat wali kota dinilai tidak bisa mengendalikan secara cepat seiring disimpulkanlah bahwa penjabat Wali Kota Makassar harus diganti. Maka dipanggillah Mendagri untuk membuat SK pergantian,” ujarnya.
Yusran pun mengaku tak soal dirinya diganti. Menurutnya, jabatan adalah amanah yang kapan saja bisa ditarik.
“Bagi saya pribadi, alhamdulillah. Beban saya jadi ringan. Bisa lebih banyak bersama keluarga. Yang jelas, selama saya menjabat, telah menunjukkan kinerja. Memaksimalkan bersama teman-teman dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ya, memang apa yang kita lakukan minggu ini, dampaknya baru terlihat minggu depan atau dua minggu berikutnya,” kata Yusran
Disinggung soal unsur politik dalam pergantiannya, Yusran tidak tahu. Dia hanya mengatakan akan kembali ke dunia pendidikan setelah tak lagi menjabat penjabat Wali Kota Makassar.
“Selanjutnya saya akan kembali ke barak, ke kampus. Alhamdulillah, besok terjadi pergantian tapi hari ini turun SK 4D saya,” ujar dia.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah turut membenarkan rencana penggantian Yusran. Dia bilang kasus positif di Kota Makassar meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah dilakukan tracing dan testing. Yang paling mengkhawatirkan, kata Nurdin Abdullah, di Kota Makassar ada titik yang awalnya steril alias zona hijau kini sudah mulai terjangkit.
Dia menyebut Kota Makassar saat ini adalah episentrum. Jika kasus corona Makassar bisa diselesaikan, maka 80 persen persoalan Covid akan di Sulsel bisa ditangani.
“Oleh karena itu saya berkonsultasi dengan Mendagri soal ini. Kita melihat ini bukan sesuatu yang mudah. Maka kita butuh strong leader yang bisa merangkul semua elemen masyarakat yang bisa mengendalikan pemerintahan untuk mengendalikan covid-19 ini. Jadi tidak ada hal khusus sehingga kita lakukan pergantian,” katanya.
Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia bertambah 1.178 kasus pada Kamis (25/6), sehingga total mencapai 50.187 kasus. Dari jumlah tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 20.449 orang dan 2.620 orang lainnya meninggal dunia.
Khusus di Sulawesi Selatan, jumlah kasus positif per hari ini mencapai 4.927 kasus. Dari jumlah itu 155 orang meninggal dunia dan 1.461 orang dinyatakan sembuh. (Red/CNN)