JAMBI, AP – Satu pasien dalam pengawasan (PDP) di rumah sakit swasta di Kota Jambi meninggal dunia dan dimakamkan sesuai protokol kesehatan pemakaman pasien COVID-19, Senin kemarin 29 Juni 2020.
Pasien tersebut di ketahui berinisial AM (43) seorang pria warga Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Di Kota Jambi pasien tersebut tinggal bersama orangtuanya di Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan.
“Pasien merupakan rujukan dari Rumah Sakit Siloam Jambi, hasil rapid tes pasien tersebut reaktif dan belum dilakukan uji swab,” kata Kabid Pelayanan Medik Rumah Sakit Abul Manap Kota Jambi, Yulinda Fetritura ketika dihubungi melalui telpon selulernya, Senin.
Terhadap pasien inisial AM yang meninggal dunia tersebut rencananya akan di ambil sampel untuk uji swab. Namun sebelum sampel uji swab di ambil, pasien tersebut meninggal dunia.
Rencananya pada Senin (29/6) pagi akan di ambil sampel untuk uji swab atau tes Polimerase Chain Reaction (PCR) COVID-19).
“Rencananya Dinkes Provinsi yang mau ambil swabnya,” kata Yulinda.
Jenazah AM tidak dimakamkan di lokasi pemakaman khusus COVID-19 yang telah di siapkan oleh Pemerintah Kota Jambi yang berada di Jalan Lingkar Barat, Kecamatan Kota Baru. Namun di makamkan di salah satu pemakaman yang berada di kawasan Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jelutung sesuai dengan permintaan pihak keluarga.
Lurah Pakuan Baru, Amri ketika dihubungi via telpon, turut membenarkan informasi yang beredar bahwa ada warganya yang meninggal dengan status reaktif rapid tes.
“Dia asli warga Sumsel, hanya saja di sini tinggal dengan orang tuanya,” kata Amri.
Pemakaman AM dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. Dari foto-foto pemakaman yang beredar tampak petugas pemakaman menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Sementara itu, menurut informasi yang beredar, AM meninggal karena didiagnosa penyakit jantung. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan pada Selasa pukul 12.00 WIB jumlah kasus positif COVID-19 bertambah 1.293 orang, sementara yang sembuh bertambah 1.006 orang.
“Penambahan kasus baru pada beberapa provinsi yang cukup tinggi, yaitu di Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan,” kata Yurianto.
Dengan penambahan tersebut, maka jumlah kasus positif secara kumulatif menjadi 56.385 orang dan yang sembuh menjadi 24.806 orang.
Yurianto mengatakan penambahan kasus positif baru tersebut karena pemeriksaan yang semakin masif dan penelusuran kontak dekat yang semakin agresif diikuti dengan pemeriksaan.
Jawa Timur melaporkan 331 kasus positif baru dengan 121 orang sembuh, sementara DKI Jakarta melaporkan 193 kasus baru dengan 394 orang sembuh, Jawa Tengah melaporkan 153 kasus baru dengan 50 orang sembuh, Kalimantan Selatan melaporkan kasus baru 106 orang dengan 38 sembuh, dan Sulawesi Selatan melaporkan kasus baru 89 orang dengan 69 sembuh.
Sementara itu, terdapat 19 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10, dan tujuh provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru.
Provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru adalah Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Nusa Tenggara Timur.
“Kasus meninggal dunia bertambah 71 kasus sehingga total menjadi 2.876,” kata Yurianto.
Penambahan spesimen yang sudah diperiksa dan terverifikasi pada Selasa hingga pukul 12.00 WIB adalah 21.515 spesimen sehingga total spesimen yang sudah diperiksa baik melalui tes cepat molekuler maupun PCR adalah 803.898 spesimen.
Orang yang masih dalam pemantauan sebanyak 43.797 orang, sedangkan pasien yang masih dalam pengawasan 13.182 orang. (Red)