JAMBI, AP – Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jambi menyebutkan dari 117 orang terkonfirmasi positif ada 77 orang dinyatakan sembuh dan 40 orang masih dalam perawatan di rumah sakit setempat, Rabu 1 Juli 2020.
Penambahan sembuh hari itu berjumlah delapan orang dan nihil penambahan positif. Dengan rincian, tiga orang dari Kota Jambi yang dirawat di RSUD Abdul Manap yakni pasien bernomor 15 inisial DA remaja laki-laki berumur 18 tahun, pasien 11 perempuan inisial F berumur 54 tahun, dan pasien 102 laki-laki inisial MAA.
Asal Batanghari, juga tiga orang di rawat di RSUD Hamba Muara Bulian, pasien 25 laki-laki inisial AA berumur 32 tahun, pasien 42 laki-laki inisial MS umur 42 tahun dan pasien 43 laki-laki inisial MT umur 46 tahun. Kemudian, pasien nomor 89 remaja laki-laki berumur 16 tahun inisial IA asal Tanjab Barat di rawat di RSUD Surya Khairuddin dan pasien 53 laki-laki inisial MN umur 49 tahun asal Kota Sungai Penuh yang di rawat di RSU Abdul Thalib Kerinci.
“Sedangkan pasien ODP berjumlah 55 orang, PDP 30 orang dan menunggu hasil uji swab 39 orang,” kata Jubir Pemprov Jambi, Johansyah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan untuk mempertimbangkan penerbitan paspor imunitas kepada orang-orang yang memiliki COVID-19, dengan asumsi mereka aman untuk menjalankan kehidupan normal. Sebab, belum ada bukti seseorang bisa kebal terhadap virus corona (COVID-19). Meskipun, orang yang pernah terinfeksi dan telah dinyatakan sembuh.
“Belum ada bukti bahwa orang yang pernah menderita COVID-19 tidak akan mendapatkan infeksi kedua,” kata WHO dalam laporan ilmiah, belum lama ini.
Pada titik pandemi ini, lanjut WHO, tidak ada cukup bukti tentang efektivitas kekebalan yang dimediasi antibodi untuk menjamin akurasi ‘paspor imunitas’ atau ‘sertifikat bebas risiko’. Sebelumnya, Maria Van Kerkhove dari WHO mengatakan, tidak diketahui apakah orang yang telah terpapar virus menjadi benar-benar kebal. Laporan singkat WHO yang baru menggarisbawahi pernyataan itu, dan cocok dengan pernyataan ilmiah lainnya tentang gagasan mengembangkan kekebalan.
Selama briefing pada Jumat kemarin, Infectious Diseases Society of America (IDSA) memperingatkan bahwa tidak cukup bukti tentang tes antibodi akan membangun kekebalan.
“Kami tidak tahu apakah pasien yang memiliki antibodi ini masih berisiko terinfeksi ulang dengan Covid-19. Untuk saat ini, aku pikir kita harus berasumsi bahwa mereka bisa berisiko terinfeksi ulang,” kata Mary Hayden, juru bicara IDSA dan kepala Divisi Penyakit Menular di Rush University Medical Center.
“Kami tidak tahu bahkan jika antibodi itu protektif, tingkat perlindungan apa yang mereka berikan, sehingga bisa lengkap, bisa parsial, atau berapa antibodi itu bertahan,” kata Hayden.
Oleh karenanya, pemerintah dianjurkan mengatakan kepada masyarakatnya untuk tidak mengubah perilaku mereka dengan terus menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, dan imbauan umum lainnya. Hayden khawatir jika masyarakat telah salah menafsirkan masalah antibodi ini, dan jadi menempatkan diri mereka pada risiko yang tidak perlu.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan, ada penambahan 789 orang sembuh dari COVID-19 sehingga total ada 25.595 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh dari 57.770 kasus terkonfirmasi positif corona.
“Data hari ini diperoleh berdasarkan pemeriksaan terhadap 21.738 spesimen,” kata Yurianto.
Ia menyebutkan secara akumulatif, pemerintah telah melakukan pemeriksaan usap rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 825.636 spesimen, baik itu menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) ataupun Tes Cepat Molekuler (TCM).
“Dari pemeriksaan spesimen diperoleh jumlah kasus positif 1.385 orang pada Rabu ini, sehingga akumulasi keseluruhan kasus menjadi 57.770 orang,” ujar dia.
Sedangkan untuk pasien yang meninggal tercatat sebanyak 2.934 orang atau meningkat 58 orang dari hari sebelumnya. Kemudian jumlah pasien dalam pengawasan yang masih diawasi sebanyak 13.296 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 45.192 orang.
Ia merinci terkait sebaran dari kasus positif hari ini, DKI Jakarta melaporkan kasus baru sebanyak 217 orang dan sembuh 168 orang, Jawa Timur melaporkan 185 kasus baru dan 187 orang sembuh. Kemudian, Jawa Tengah melaporkan 173 kasus baru dengan 100 sembuh, Maluku Utara melaporkan penambahan kasus 147 orang dan tujuh orang sembuh serta Sulawesi Selatan 130 kasus baru dan 52 sembuh.
Secara keseluruhan, ada 16 provinsi yang hari ini melaporkan kasus baru di bawah 10 orang. Bahkan, ada lima provinsi tanpa ada kasus positif baru. Sementara untuk kasus sembuh cukup signifikan ditunjukkan di antaranya Bali yang melaporkan 34 kasus baru dengan 62 orang sembuh. Selanjutnya, Banten 10 kasus baru dan 21 sembuh, Kalimantan Timur tujuh kasus baru dan 15 sembuh serta Maluku tujuh kasus baru dan 18 sembuh.
Termasuk pula Papua Barat melaporkan tiga kasus baru dan 12 sembuh, Jambi tanpa ada kasus baru dengan delapan sembuh, Sulawesi Tengah tanpa kasus baru dan empat sembuh, Kalimantan Utara tanpa kasus baru dan dua sembuh serta Gorontalo tanpa kasus baru dan tiga sembuh. Yurianto mengatakan 34 provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten dan kota yang terdampak sebanyak 451. Jumlah daerah terdampak tersebut meningkat dua daerah dari hari sebelumnya. (Red/Deni)